JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ditinggal kawan koalisinya setelah Ketum Gerindra Prabowo Subianto memastikan akan menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Presiden PKS Sohibul Iman mengeluarkan maklumat kepada para kadernya dan memastikan partainya konsisten berada di luar pemerintahan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Selasa (22/10), Sohibul juga mengingatkan kadernya agar menahan diri dan tidak mengomentari langkah-langkah politik pihak lain. Dia berharap, pihak lain juga menghargai sikap PKS untuk tidak ikut dalam pemerintahan Jokowi.

Berikut Ini Isi Maklumat Presiden PKS Sohibul Iman:

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Menyikapi situasi politik akhir-akhir ini, seluruh fungsionaris DPP, Fraksi DPR RI, Fraksi MPR RI dan seluruh kader diminta agar:

1. Fokus mensosialisasikan sikap politik PKS yaitu tetap berada di luar pemerintahan. Kami mengimbau kepada seluruh anggota keluarga besar PKS agar tidak tergoda atau terjebak mengomentari langkah-langkah politik pihak lain. PKS menghormati sikap politik pihak lain, dan semoga pihak lain pun menghormati sikap politik PKS. Hal tersebut sebagai cermin kedewasaan kita dalam hidup berdemokrasi.

2. Terkait sikap politik PKS yang di luar pemerintahan, agar disampaikan secara tegas dan jelas namun tidak dengan konotasi arogan apalagi seolah menantang untuk beroposisi sendirian. Sampaikanlah dengan obyektif, argumentatif namun tetap rendah hati. Ketahuilah ini memang bukan pilihan ideal, bahkan pilihan berat. Namun, di tengah partai-partai lain memilih bergabung dalam pemerintahan, PKS merasa bertanggung jawab untuk menjaga marwah demokrasi yang sudah menjadi pilihan jalan politik PKS dan juga bangsa ini, dengan memilih tetap di luar pemerintahan.

Semoga Allah SWT meridhai segala niat dan amal baik kita, dan semoga Allah SWT terus menjaga bangsa ini tetap utuh dalam bingkai NKRI. Aamiin.

Billahi taufik wal hidayah,

Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman, PhD.***