JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menduga ada yang menyusupi gelombang aksi mahasiswa yang menolak pengesahan sejumlah RUU. Menurut dia, hal ini terbaca dari peristiwa aksi yang tiba-tiba saja membesar dan berujung rusuh.

"Pasti ada sesuatu yang kita tidak baca secara baik sebelumnya. Saya percaya ini bukan mahasiswa. Mahasiswa itu pada dasarnya datang dengan motif dialog dan atas sesuatu yang konstruktif. Seperti kita lihat, juru bicaranya dengan baik dan ada maksudnya," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Ia mengatakan ada tujuan lain yang ingin dicapai 'si penyusup', yaitu menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Pelantikan presiden dan wapres terpilih digelar di gedung DPR.

"Kalau ini saya lihat ada serangan begitu. Memang ada saya dengar, ancaman untuk presiden supaya tidak dilantik 20 Oktober. Dilantiknya kan di gedung ini," tuturnya.

Namun dia meminta Jokowi tidak khawatir. Fahri juga mengingatkan masyarakat soal hasil Pemilu 2019 yang sudah final.

"Saya berharap presiden nggak perlu terlalu takut. Karena hasil pemilu sudah memilih dia. Mahkamah Konstitusi dan KPU sudah dilalui. Penghitungan suara sudah dianggap selesai. Pak Prabowo (Prabowo Subianto) sudah menerima. Harusnya itu sudah selesai," kata Fahri.***