PEKANBARU - Meski sama-sama berperan besar dalam mendidik anak bangsa, namun gaji dan tunjangan guru honorer masih jauh dari kata layak. Hal tersebut lah yang mendorong Forum Komunikasi Guru Honorer Sekolah Negeri Provinsi Riau, untuk mengadukan nasibnya ke Komisi V DPRD Riau.

Ketua Forum Komunikasi Guru Honorer Sekolah Negeri Riau, Eko Wibowo mengatakan, selama ini mereka tak pernah mendapat tunjangan hari raya (THR). Karena itu, ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Komisi V DPRD Riau untuk memperjuangkan THR mereka.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/04042019/1jpg-8012.jpg

"Kita minta diperjuangkan oleh Komisi V bidang pendidikan. Kalau bisa kita guru honorer juga mendapatkan THR," kata Eko kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Rabu (27/3/2019).

Selain THR, Eko juga meminta Pemprov Riau juga memperhatikan gaji guru honorer yang masih belum layak.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/04042019/2jpg-8011.jpg

"Gaji kami kalau bisa dinaikkan menjadi UMR. Karena saat ini gaji kami sangat kecil, bahkan lebih besar pula gaji buruh," ulasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson menjelaskan bahwa pihaknya akan membicarakan masalah THR ini bersama Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Dinas Pendidikan (Disdik).

https://www.goriau.com/assets/imgbank/04042019/3jpg-8010.jpg

"Khusus apa yg diusulkan ini, nanti kita akan rapat dengan BPKAD dan Disdik. Kalau THR guru honorer, bisa diakomodir APBD. Dengan catatan, melihat kondisi keuangan kita," kata Aherson.

"Tak hanya THR, sekarang kita akui, gaji guru honorer ini di bawah UMR. Ya minimal kita berharap, dengan pak gubernur baru ini kita berkomitmen gaji guru honorer bisa UMR. Agar mereka bisa leluasa mengajar, dan punya pendapatan yang cukup," sambungnya lagi. (advertorial)