WAKATOBI – Rencana pembangunan mega proyek jembatan penghubung dua pulau yakni Wangiwangi dan Kapota, Kabupaten Wakatobi diperkirakan akan menelan anggaran hingga Rp 350 Miliar.

Demikian diungkapkan Bupati Wakatobi H. Arwahi saat ditemui GoNews.co disela-sela Acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Sabtu (12/9/2020) di Gedung Museum Budaya Wakatobi.

"Kita butuh kurang lebih Rp350 Miliar," ujarnya.

Jembatan sepanjang 2.300 meter tersebut kata Arwahi, sejatinya akan dibangun pada awal tahun 2018 lalu. Bahkan master plan dan Amdal kawasannya juga telah rampung disiapkan.

Namun hingga saat ini masih terkendala dengan pendanaan dari pusat. "Sudah ada review master plannya dan lokasi telah dipantau langsung pihak Bappenas akhir tahun 2017 lalu. Jika Bappenas yang tangani berarti sudah dianggarkan melalui APBN. Kalau APBD ndak biasa karena itu mahal," ujarnya.

Menurutnya, pembahasan pembangunan jembatan tersebut juga sudah masuk ke Kementrian PUPR dan sudah dibahas Komisi V DPR RI.

"Intinya kita butuh dukungan, Alhamdulillah hari ini pak Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid berkenan berkunjung ke Wakatobi, saya berharap beliau bisa menyampaikan hal ini ke pusat," harapnya.

Jembatan penghubung ini dibangun kata Dia,  guna mendukung akses menuju objek wisata andalan di pulau Kapota salah satunya danau air payau dan kelapa bercabang empat yang banyak dikunjungi wisatawan.

Terlebih lagi, Wakatobi juga menjadi menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas yang saat ini tengah dikembangkan. "Wakatobi juga masuk dalam Rancangan Pembangun Jangka Menengah Nasional (RPJMN), artinya, jembatan itu sangat dibutuhkan," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, mengaku sangat mengapresiasi rencana Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang akan membangun jembatan antar pulau. "Ini rencana bagus dan perlu didukung. Apalagi sudah dibahas ditingkat pusat. Artinya, sambil menunggu Pandemi berakhir, menunggu anggaran ada, siapkan terlebih dahulu yang mateng. Saya contohkan, jembatan Suramadu yang menghubungkan Madura dan Surabaya, itu bagus tapi daerah yang dilalui belum maju juga. Jadi sambil menunggu ya siapkan dulu infrastruktur penunjang lainnya," tandasnya.

Wakatobi lanjut Gus Jazil, sapaan akrabnya, menjadi tempat yang legendaris untuk wisata bawah air. Tradisi budaya masyarakat sekitar juga memperkaya pesona kepulauan ini. "Sekali lagi, Wakatobi adalah NKRI sesungguhnya. Bisa dibentuk tidak terlepas dari bhineka tunggal ika. Meski masyarakatnya berbeda suku dan agama tapi bisa tetap bersatu hinga terbentuk kabupaten," tegasnya.

Politisi PKB ini juga berharap, dengan kekayaan alam dan objek wisata yang luar biasa. Bupati Wakatobi harus terus mempromosikan daerahnya hingga ke tingkat internasional. "Meski suasana pandemi, saya minta pak Bupati jangan berhenti promosi. Kemudian saya lihat, sejumlah infrastruktur sudah bagus. Jalan dan Bandara juga sudah bagus, tinggal bagaimana pemda bisa menyiapkan fasilitas seperti hotel, bungalow yang agak moderen dan lebih bagus lagi," tukasnya.***