SIAK - Kasus positif Corona yang terus bertambah di Riau membuat walimurid di Siak ragu mengizinkan anaknya belajar seperti biasa di sekolah saat tahun ajaran baru. Warga berharap Bupati Siak dan Dinas Pendidikan membuat kebijakan yang tepat.

"Kan Gubri sudah bilang, Pemerintah daerah harus pertimbangkan kembali soal jadwal masuk sekolah yang katanya mulai 13 Juli nanti. Kita khawatir anak-anak kita tertular virus corona karena berjumpa teman-teman di sekolah. Karena kita tidak tahu teman-temannya ada yang dari luar daerah atau tidak," kata Latifa kepada GoRiau.com, Senin (29/6/2020).

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Siak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak juga sudah menyiapkan pola khusus guna mengantisipasi penyebaran virus corona di lingkungan sekolah.

Kepala Disdikbud Siak H Lukman MPd mengatakan terkait hal itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak masih menunggu keputusan dari bapak Bupati.

"Kita sendiri di Dinas Pendidikan juga masih tahap mempertimbangkan dan menerima masukan dari pihak-pihak terkait. Jika nanti memungkinkan untuk belajar tatap muka, maka akan diinformasikan secara resmi," jelas Lukman.

Kata Lukman, jika terjadi peningkatan kasus Covid-19, maka akan lakukan perubahan pola Proses Belajar Mengajar (PBM) di Kabupaten Siak, yakni dengan melakukan pola belajar jarak jauh, serta membuat Posko pendidikan untuk di beberapa tempat yang jaringan internetnya sulit diakses oleh para siswa.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Pusat juga sudah mengisyaratkan untuk daerah yang masuk dalam kategori zona merah atau zona kuning tidak dibolehkan melaksanakan PBM secara tatap muka. Namun bagi daerah yang masuk zona hijau dibolehkan," lanjut Lukman.

Meskipun untuk daerah zona hijau sudah diperbolehkan melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, namun pihak Kemendikbud Pusat menyerahkan kebijakan tersebut kepada Ketua Gugus Tugas yang ada di masing-masing daerah.***