TELUKKUANTAN - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau akan merehab empat ruang kelas SDN Petapahan, Gunungtoar pada tahun anggaran 2019 ini.

"Saya minta, pondasinya ditinggikan dari biasa agara tidak terendam setiap kali banjir. Itu solusinya, agar sekolah bebas banjir," ujar Bupati Kuansing Drs. H. Mursini, MSi saat meninjau sekolah tersebut, Kamis (13/6/2019). Pada kesempatan ini, Mursini didampingi Kepala Disdikpora Kuansing Jupirman.

Desa Petapahan berada di dataran rendah dan setiap hujan deras, desa ini selalu terendam banjir. Fasilitas umum seperti sekolah sering terendam dan kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu.

Usai dari SDN Petapahan, rombongan bupati melanjutkan kunjungan ke Luai Kecamatan Kuantan Mudik. Di desa tersebut akan dibangun gedung SD-SMP Satu Atap Bukit Pedusunan.

Di Luai, Pemkab Kuansing mendapat hibah tanah dari masyarakat dengan ukuran 35x80 meter. Menurut Mursini, di sini akan dibangun gedung SMP yang baru.

"SMP ini merupakan SD-SMP Satu Atap Bukit Pedusunan. Kita relokasi gedung SMP-nya, karena lokasi di tempat lama sudah penuh. Tidak ada pekarangan," ujar Mursini. Bupati berharap, lokasi yang baru di Luai ini bisa menjadi sekolah yang representatif.

Setelah dari Luai, Bupati Mursini bersama rombongan menuju Serosah Kecamatan Hulu Kuantan. Bupati meninjau SD-SMP Satu Atap Serosah.

Rencananya, Pemkab Kuansing akan menegerikan SMP tersebut. Hal itu dilakukan untuk memajukan pendidikan di Serosah.

Menurut Jupirman, pendirian SD-SMP Satu Atap berawal dari sulitnya masyarakat untuk mencapai sekolah SMP. Sebelum ada, masyarakat harus menempuh perjalanan 8 Km ke Koto Kombu dan 7 Km ke Jake, lokasi SMP terdekat.

"Karena jaraknya jauh, maka banyak siswa yang tak ingin sekolah. Nah, sejak adanya SMP Satu Atap, pendidikan di Serosah sudah mantap. Tidak ada lagi anak yang putus sekolah," ujar Jupirman.***