JAKARTA - Bumi Borneo Basketball tercatat salah satu dari empat kontestan baru di Indonesia Basketball League (IBL) 2022 yang bakal digulirkan 15 Januari 2022. Tim yang berasal dari kota Pontianak ini mengusung komposisi pemain yang mumpuni.

Di samping pemain-pemain muda, ada juga talenta daerah yang siap menantang kerasnya persaingan liga kasta tertinggi. Namun jangan lupa, mereka punya beberapa nama yang sudah familiar di telinga IBL Fans.

Dari barisan rookie, Bumi Borneo membawa tujuh orang pemain debutan seperti Rillo Agum Kumara, Leo Agus, Steven Orlando, Yanto, Arion Tio, Endru Bagaskara, dan Julius Caesar Wongso. Beberapa dari mereka sudah akrab di kompetisi level mahasiswa. Sedangkan sisanya merupakan talenta daerah.

Dalam perjalanannya setelah resmi menjadi kontestan liga, Bumi Borneo merekrut beberapa pemain yang sudah pernah tampil di IBL sebelumnya. Usia mereka juga masih muda seperti Vincent Sanjaya, serta Kelvin Tirta Sanjaya yang pernah berjersey Satria Muda Pertamina Jakarta. Kemudian ada Budianto yang juga pernah bermain di IBL musim sebelumnya.

Menariknya, manajemen tak lupa menambahkan pemain-pemain senior ke dalam tim ini. Pertama ada A.A. Ngurah Wisnu Budidharma Saputra yang meninggalkan Satria Muda. Pemain yang akrab disapa Wisnu tersebut sudah malang melintang di basket profesional Indonesia dan Asia. Dia pernah juara IBL dan ABL bersama CLS Knights, serta terakhir menjuarai IBL Pertamax 2021 dengan Satria Muda.

Kehadiran Wisnu bisa membangkitkan mental juara Bumi Borneo. Tapi di musim 2021, Wisnu tak jadi pilihan utama pelatih Milos Pejic. Dia hanya tampil rata-rata 10 menit dalam 10 pertandingan

Sementara itu, ada juga Raymond Shariputra yang dalam beberapa musim terakhir menjadi pemain Prawira Bandung. Raymond dulunya pemain Stadium Jakarta dan Stapac. Pindah ke Bandung pada tahun 2017 karena ingin dekat dengan keluarganya. Namun kali ini Raymond mencoba peruntungan di klub baru, dan di luar Pulau Jawa. Bersama Prawira musim lalu, Raymond muncul dari bench dengan kontribusi rata-rata 4,3 PPG, 3,5 RPG, dan 1,1 APG.

Nama yang mengejutkan lainnya adalah Ahmad Junaedi. Pemain yang berposisi sebagai forward, dan pernah menghilang cukup lama dari basket Indonesia. Terakhir, Junaedi tampil bersama klub Hangtuah, dan dikabarkan menderita penyakit hepatitis pada tahun 2015.

Pengobatan penyakit ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, tak diragukan lagi kalau Junaedi punya kedekatan dengan head coach Bumi Borneo, Tondi Raja Syailendra, yang notabene pernah membesut Hangtuah. Sehingga ketika Tondi ada di Bumi Borneo, Junaedi juga ikut bergabung. Junaedi pernah mencetak 5,8 PPG dalam 33 game di musim 2014-15.

Jangan lupa, Bumi Borneo juga punya dua pemain asing yang mumpuni. Mereka adalah Austin Mofunannya dan Randy Bell. Keduanya sudah merapat di tim ini dan bersiap menyambut musim baru. Sementara itu, pelatih kepala Tondi Raja Syailendra juga bakal unjuk kemampuan di liga profesional.

Dia sempat menjadi pelatih Hangtuah dan berhenti di pertengahan musim 2016. Nama Tondi kembali mencuat ketika dirinya berhasil membawa tim putra DKI Jakarta meraih medali emas di PON XX tahun 2021 di Papua. ***