JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo, memberi keterangan terkait kabar yang beredar bahwa dirinya mengusulkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat uang pensiun Rp 1 miliar.

Dalam beberapa pemberitaan, disebutkan bahwa Tjahjo telah mengkomunikasikannya dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dan sudah bertemu dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN terkait wacana ini.

Menanggapi hal itu, Tjahjo menyangkal dirinya pernah mengusulkan kepada Sri Mulyani dan BTN agar PNS yang akan pensiun dapat uang pensiun Rp 1 miliar. Menurut klarifikasinya, ia sempat diskusi soal pengelolaan dana tabungan ASN dengan Ketua Umum Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dan PT Taspen (Persero).

Dia menegaskan, itu pun bukan membicarakan usulan tentang ASN dapat dana pensiun Rp 1 miliar. Namun mengkaji pengelolaan iuran bulanan PNS yang dikelola PT Taspen mulai dari awal hingga akhir masa kerja.

"Saya hanya berharap, iuran tabungan ASN itu dikelola dengan baik oleh PT Taspen. Sehingga nanti diharapkan ASN bisa mendapatkan hasil tabungannya di Taspen dengan jumlah siginifikan, syukur bisa mencapai Rp 1 miliar," ungkapnya dalam sebuah pesan tertulis, Selasa (18/2/2020).

Menurut dia, kondisi manajemen keuangan PT Taspen saat ini sedang sehat, sehingga pengelolaan iuran ASN bisa dilakukan dengan baik dan menghasilkan tabungan bagi PNS secara maksimal kalau saat pensiun.

"Jika dikelola dengan baik, iuran yang ditabungkan ASN di PT Taspen nanti saat selesai masa kerja mereka bisa menuai hasilnya dengan optimal. Harapannya, jika kelola dengan baik, PNS semoga dapat Rp 1 miliar," ujar dia.***