PEKANBARU - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menerjunkan 1.500 personil gabungan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.

Pelepasan personil tersebut dilakukan langsung oleh Kepala BNPB Doni Monardo dalam Apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) Provinsi Riau tahun 2019, di Lapangan Kantor Gubernur Riau, Rabu (10/6/2019).

"Pengiriman personil ini berfungsi untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat tentang bagaimana mengelola hutan dan lahan pada saat musim kemarau untuk, serta memberikan pemahaman kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala BNPB Doni Monardo dalam arahannya di Kantor Gubernur Riau, Rabu sore.

Ia mengatakan, bahwa terjadinya karhutla akan merusak ekosistem hutan, flora dan fauna penghuninya dan cagar biosfer. Lahan gambut yang menjadi karunia untuk bangsa Indonesia dengan ketebalan mencapai 36 meter, menjadi area yang paling rentan terjadi kebakaran lahan.

Kebakaran hutan dan lahan mengganggu pelayanan transportasi masyarakat dan bisnis. Indonesia juga mendapat desakan dan teguran dari negara tetangga terkait akibat yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan. Hal ini tentu saja mengganggu hubungan diplomatik antar negara dan regional Kawasan ASEAN.

"Dengan pendekatan persuasif dan mengajak kesadaran semua pihak, kita berharap kebakaran hutan dan lahan dapat kita hentikan sejak hari ini," ujar Doni

Belajar dari pengalaman tersebut maka perlu diimplementasikan konsep ''Kenali Ancamannya, Siapkan Strateginya''.

"Yaitu kita cari akar masalahnya, kemudian kita carikan solusinya. Dalam kasus kebakaran hutan dan lahan, solusi yang terbaik adalah melakukan pencegahan," urainya

Pada kesempatan tersebut, Kepala BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai untuk penanganan siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau kepada BPBD Provinsi Riau sebesar Rp300 juta, Polda Riau Rp250 juta, dan KOREM 031 Wirabima, Rp1 miliar. ***