PEKANBARU - Asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dinyatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai masuk ke Provinsi Riau.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Prof Agus Wibowo mengatakan, laporan terakhir, Jumat (16/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIB, karhutla yang menimbulkan asap pekat di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, sampai saat ini belum padam.

"Berdasarkan data trayektori asap dari BMKG pukul 10.00 WIB. Saat ini upaya pemadaman masih terus dilakukan," ujar Agus.

Berdasarkan data BNPB, asap akibat karhutla di Sumsel terbawa angin dari arah tenggara dan selatan ke provinsi tetangga di bagian utara. Asap mencapai sebagian Jambi dan Riau. Untuk di Riau, asap mulai menyelimuti Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Pelalawan, dan Kota Pekanbaru.

Sementara itu Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger saat dikonfirmasi GoRiau.com membenarkan, asap dari karhutla di Sumsel mulai masuk Riau. Tak hanya dari Sumsel, asap karhutla di Jambi juga mulai mencemari udara Riau.

"Informasi yang kita terima dari BNPB, ada 2 lokasi karhutla yang besar di Sumsel. Di lokasi yang sama terjadi tahun 2015 lalu," kata Edwar.

Yang paling besar terjadi di perbatasan Sumsel dan Jambi, dikatakan Edwar, yaitu di daerah Banyung Lencir, Sumsel. Asap dari Sumsel dan Jambi bisa ke Riau, menurut BMKG karena alur angin dari selatan ke utara dan belok ke barat daya.

"Untuk masyarakat Riau tetap wasapada. Hari ini hampir sebagian daerah di Riau hujan termasuk Pekanbaru, jadi asap tertahan oleh hujan. Kalau karhutla di Sumsel dan Jambi tak kunjung padam, sekitar 2 hari sampai 3 hari akan masuk ke Riau lagi," jelas Edwar.

Karhutla di Riau, dikatakan Edwar, sudah mulai berkurang. Berdasarkan informasi hotspot dari BMKG pukul 16.00 WIB, hotspot terbanyam di Sumsel 55 titik. Sementara di Jambi 14 titik dan Riau 15 titik.

"Saat ini satgas darat dan udara terus melakukan upaya pemadaman, agar asap tidak menganggu kesehatan masyarakat. Namun, kalau di daerah hulunya sana tidak padam, ya, sama saja. Daerah hulunya, di Sumsel," jelas Edwar. ***