PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Peningkatan ketahanan pangan dan perkebunan merupakan salah satu dari tujuh program prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, yang digagas oleh Bupati Pelalawan HM Harris. Program peningkatan pangan meliputi berbagai aspek, salah satunya peningkatan dan pengembangan potensi perikanan. Sebab, pengembangan potensi perikanan di Kabupaten Pelalawan sangat prospektif, karena didukung dengan sebagian besar wilayah yang dialiri oleh sungai Kampar dan anak sungainya.

Selain sungai utama Sungai Kampar juga terdapat anak-anak sungai seperti Sungai Kampar Kiri, Sungai Segati, Sungai Nilo, Sungai Kerumutan (yang mengalir dari arah selatan Sungai Kampar), Sungai Pelalawan, Sungai Selampaya dan Sungai Serkap (yang mengalir dari arah utara Sungai Kampar).

Potensi tersebut menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian masyarakat di perikanan khususnya berupa usaha penangkapan. Disamping perikanan tangkap, kabupaten Pelalawan juga memiliki potensi luar biasa sebagai daerah yang mempunyai peluang untuk mengembangkan usaha budidaya ikan, baik budidaya kolam, keramba maupun tambak.

Di Kabupaten Pelalawan sendiri, untuk pengembangan budidaya air payau seperti tambak potensial dikembangkan di Pulau Mendol, Kecamatan Kuala Kampar dengan ketersedian lahan kurang lebih 1.745 hektar, serta untuk pengembangan budidaya ikan di kolam dilaksanakan di Kecamatan Bandar Sei Kijang, Pangkalan Kuras, Ukui, Pangkalan Kerinci, Bunut dan Kerumutan.

Perairan laut yang berpotensi dikembangkan di Kabupaten Pelalawan hanya berada di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti. Adapun aktifitas perikanan yang ada di perairan laut tersebut adalah penangkapan ikan, sedangkan aktifitas budidaya oleh masyarakat belum begitu berkembang seperti di daerah daratan dan sungai.

Kabupaten Pelalawan memiliki luas area potensi perikanan tangkapan perairan laut di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti sekitar 1.088,10 hektar. Sedangkan luas ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan sekitar 5.207,70 hektar. Lahan yang telah dimanfaatkan kurang lebih 272,03 hektar.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/18052015/2jpg-2180.jpgBupati Pelalawan, HM Harris saat meninjau tempat pembenihan ikan di Disnakanlaut Pelalawan.Potensi perikanan lainnya pada tahun 2013 lalu diperkirakan untuk lahan budidaya kolam 8.203 hektar, budidaya keramba 217.820 unit, budidaya tambak 2.100, perikanan tangkap (laut) 323,4 Km2, perairan umum daratan (PUD) 369,73 Km2, kawasan hutan bakau 6.203 hektar, rawa/danau 7.458 hektar, panjang garis pantai 182,34 Km.

Komoditas potensial yang dapat dikembangkan untuk perikanan di Kabupaten Pelalawan berupa kolam, keramba dan tambak. Sedangkan untuk kegiatan pasca panen hasil perikanan, produk yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah ikan asap atau salai, ikan kering atau ikan asin, lomek kering, udang pukul, ikan presto dan tepung ikan.

Meski potensi perikanan dan kelautan tersebut belum dikelola maksimal. Bertahap tapi pasti, potensi perikanan di Pelalawan akan terus digenjot untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Salah satu caranya, dengan budidaya bibit dan pengelolaan ikan secara maksimal.

Bupati Pelalawan, HM Harris menyatakan bahwa wilayah Kabuaten Pelalawan dibelah oleh Sungai Kampar dari Kecamatan Langgam hingga Kecamatan Kuala Kampar, selain memiliki komoditi karet dan sawit, ikan juga merupakan salah satu komoditi terbesar daerah ini.

''Melihat potensi yang sangat menjanjikan ini, Pemkab Pelalawan memprogramkan budidaya pembibitan dan pengelolaan ikan,'' ungkapnya.

Tujuan dari program itu, sambung Bupati Harris semata-mata untuk meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakat dan menjadikan ikan sebagai mata pencahariannya. Kenapa komoditi ikan berpeluang besar meningkatkan ekonomi masyarakat, kata Bupati Harris, karena sejauh ini kebutuhan konsumsi ikan bagi masyarakat di Kabupaten Pelalawan masih dilakukan dengan cara melakukan pemasokan ikan dari luar daerah.

Padahal, lanjut Bupati Harris, Provinsi Riau khususnya Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang kaya akan penghasilan komoditi airnya yakni ikan yang berasal dari aliran Sungai Kampar. Masih kata Bupati, meski budidaya ikan itu sendiri sudah ada dan sudah berlangsung cukup lama, namun belum memenuhi kebutuhan sendiri.

''Buktinya kita masih memasok produski ikan dari luar daerah seperti Sumbar dan Medan,'' paparnya sambil menambahkan, dengan adanya program budidaya pembibitan dan pengelolaan komoditi ikan ini nantinya, maka diharapkan kedepannya kebutuhan akan konsumsi dapat terpenuhi.

Program ini juga kata Bupati Harris, bertujuan untuk meningkatkan hasil perekonomian bagi para petani ikan atau nelayan tangkap di Kabupaten Pelalawan. ''Masyarakat yang berada di sepanjang aliran Sungai Kampar dan Pesisir meski mereka memiliki kebun misalnya, namun masih menggantungkan hidup dari sungai mencari ikan, baik untuk memenuhi konsumsi sendiri maupun untuk dijual ke pasar tradisional. Nantinya dengan program ini diupayakan produksi ikan kita meningkat, tak hanya untuk konsumsi sendiri, tapi juga bisa kita berdayakan dengan produksi lainnya,'' papar Bupati Harris.

Pemkab Pelalawan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan telah melakukan pembinaan terhadap sejumlah kelompok petani ikan di Kabupaten Pelalawan. Kelompok petani ikan tersebut yakni diantaranya Kelompok Usaha bersama (KUB) Nelayan Tangkap berjumlah sebanyak 215 kelompok. Kemudian ada kelompok pembudiya ikan (Pokdakan) berjumlah 115 kelompok dan Unit Pengelola Ikan (UPI) sebanyak 714 orang.

Program ini dinilai jelas sangat membantu masyarakat yang mencari penghasilan hidup sebagai petani ikan dan nelayan. Diharapkan kesejahteraan masyarakat petani ikan dapat tercapai. Apalagi pada tahun 2012 lalu, produksi ikan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat daerah mencapai 31,92 kg perkapita pertahunnya.

Terkait bidang budidaya perikanan, baik menggunakan APBD Pelalawan maupun bantuan APBN, Pemkab Pelalawan melalui dinas terkait telah memprogramkan pengembangan budidaya ikan berupa peningkatan sarana produksi bagi wirausaha perikanan. Setidaknya dalam program ini beberapa kelompok mendapatkan bantuan berupa bantuan pakan ikan dan benih ikan. Kelompok tersebut di Kecamatan Bandar Petalangan, Bunut, Ukui, Kerumutan Bandar Seikijang, Pelalawan, Langgam dan Pangkalan Kerinci.

Selain itu program yang sedang dilaksanakan yakni program peningkatan sarana produksi bagi UPR/KPR dan kelompok pembudidaya ikan. Pada bidang ini, bantuan yang diberikan berupa calon induk atau induk ikan dan bantuan pakan induk untuk kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kerumutan mendapatkan bantuan ini.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/18052015/3jpg-2179.jpgBupati Pelalawan, HM Harris saat meninjau kolam pemeliharaan ikan di Disnakanlaut Pelalawan.Sedangkan pada program pengembangan sarana dan prasarana perikanan diberikan bantuan berupa keramba galvanis, bantuan benih ikan baung dan pakan ikan. Beberapa kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Langgam dan Pelalawan menerima bantuan ini. Program lain yang juga menyentuh langsung masyarakat yakni pemberdayaan usaha mina pedesaan (PUMP) perikanan budidaya di Kabupaten Pelalawan.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya ikan di Kabupaten Pelalawan sejumlah kelompok juga mendapatkan bantuan tersebut. Diantaranya di Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Bandar Petalangan, Bunut dan Ukui.

Di bidang pengolahan hasil perikanan, ada program pengembangan system penyuluhan perikanan dengan melakukan pembinaan mutu dan pendampingan nelayanan pengolahan. Dalam program ini masyarakat petani dan nelayan mendapatkan bantuan berupa coldbox untuk kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Langgan Pelalawan, Kerumutan dan Kuala Kampar. Selain itu, ada juga bantuan berupa alat perontok sisik ikan untuk kelompok di Kecamatan Kerumutan, Pangkalan Kuras, Langgam, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci.

Disamping itu, juga diprogramkan pemberdayaan usaha mina pedesaaan (PUMP) perikanan pengolahan di Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan informasi adabeberapa kelompok yang mendapatkan bantuan ini di Kabupaten Pelalawan pada tahun ini. Sedangkan Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K), program yang dilaksanakan yakni pengembangan perikanan tangkap. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap dengan memberikan bantuan kapal perikanan untuk kelompok di Kecamatan Kuala Kampar.

Program lain yang juga sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan, juga dilakukan kerjasama dengan Badan Pertahanan Nasional (BPN) juga menggelontoran program sertifikat hak atas tanah (Sehat) nelayan dari APBN. Sebanyak 200 persil program sertifikat tanah gratis kepada nelayan ini merupakan kerjasama antara BPN dan DPK pusat dengan pelaksana BPN dan didampingi Diskanlut Kabupaten Pelalawan. Sehat gratis ini diberikan kepada masyarakat nelayan yang ada di 5 kecamatan yakni, Teluk Meranti, Pelalawan, Pangkalan Kuras, Langgam dan Pangkalan Kerinci. ***