PANGKALANKERINCI - Berawal dari hobi, Saryono (45), warga Desa Langkan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalalawan, Riau, sukses menciptakan dan juga menerbangkan pesawat mini.

Saryono mengatakan, setelah melakukan beberapa kali ujicoba namun gagal, tapi pada Rabu (18/03/2020), dia akhir berhasil menerbangkan pesawat ciptaannya untuk pertama kali.

Dan diluar dugaan, dia bisa menerbangkan pesawat ciptaannya hanya di landasan sepanjang 50 meter di Jl Koridor PT RAPP Km 20.

''Untuk uji terbang pesawat ini, sudah kita coba tiga kali, pertama sebelumnya di lapangan bola kaki gagal, kedua kalinya di jalan koridor RAPP namun masih gagal sebab harus membutuhkan landasan pacu yang panjang. Tetapi setelah kita modifikasi lagi, untuk saat ini cukup dengan landasan pacu 50 metrr, sudah bisa take off,'' ujarnya.

Keberhasilan Saryono menciptakan pesawat ini tidak terjadi begitu saja, sebab untuk menyelesaikan pembuatan pesawat itu membutuhkan waktu lebih kurang 4 tahun.

''Saya mengerjakannya berangsur-angsur tidak fokus itu saja, ketika ada waktu luang di sela-sela pekerjaan saya sebagai seorang montir sepeda motor saya lanjutkan pembuatan pesawat itu,'' terang Saryono.

Tidak dinafikannya, proses pembuatan pesawat mini miliknya, harus merogoh kocek puluhan juta rupiah, karena proses modifikasi mesin dan juga onderdil pesawat harus dibelinya sendiri.

''Untuk mesin saya menggunakan mesin Yamaha Enduro 40 PK. Kita modifikasi menggunakan baling-baling, namun secara keseluruhan hampir menghabiskan Rp40 juta dari proses awal hingga pesawat mini ini bisa di terbangkan,'' tuturnya.

Saryono mengakui, dirinya rela menghabiskan uang puluhan juta untuk menjadikan pesawat itu, berangkat dari hobi dan memang suka dengan hal-hal yang berhubungan dengan pesawat terbang.

''Ini hoby mas, apalagi dahulu saat awal saya pindah ke Langgam sekitar 11 tahun lalu, pas musim banjir, jadi di saat itu kami tidak bisa kemana-mana sebab semua akses jalan darat terputus, saat itu juga melintas dalam benak saya jika punya pesawat mini pribadi tentunya banjir itu tidak menjadi hambatan,'' katanya.

Dengan keberhasilan Saryono, menerbangkan pesawat buatannya sendiri, diakuinya belum puas begitu saja, sebab masih banyak hal hal yang harus di pelajari dan di modifikasinya.

'' Ya ini masih proses, kalau sekedar bisa terbang tentunya sudah bisa, tetapi ini perlu peningkatan kemampuan dari segala hal, seperti lama terbang, kemampuan ketinggian dan juga menghemat bahan bakar. Semoga kedepannya lebih bagus lagi,'' pungkasnya. ***