RENGAT - KPBD (Kantor Penanggulangan Bencana Daerah) terus berupaya menginventarisasi para korban yang terdampak banjir di Kabupaten Indragiri Hulu Riau.

Dari data sementara, hingga saat ini sudah lebih dari 6000 rumah warga yang terendam. Semua itu berada di daerah aliran sungai indragiri dan sungai Gangsal. Dan darah terparah berada di Kecamatan Rengat dan Kuala Cenaku.

"Dari data sementara yang kita himpun, warga yang terkena dampak banjir sudah lebih dari 6000 KK. Sebahagian dari mereka sudah mengungsi ke tenda pengungsian".

Demikian diungkapkan Kepala KPBD Inhu, R Agus Widodo menjawab GoRiau.com Selasa (18/12/2018) di Pematang Reba. "Warga yang mengungsi terdapat di Desa Pulau Gajah Rengat, dan Desa Pengaguan Batang Gangsal", ujarnya.

Warga yang terkena dampak banjir tersebut, berada di 13 kecamatan dari 14 kecamatan di Inhu. "Hanya 1 Kecamatan Batang Cenaku yang tidak terdampak banjir", tutur Widodo.

Disebutkannya, banjir yang melanda Inhu ini, merupakan banjir kali ke dua sejak dua bulan terakhir. Sebelumnya pada bulan November 2018 silam, sedikitnya ada 6.325 kk dari 12 kecamatan di Inhu yang terendam banjir.

Dengan demikian sambung Widodo, pihaknya terus menghimbau kepada masyarakat, pihak desa dan kecamatan untuk terus berkoordinasi dengan KPBD Inhu.

"Jumlah yang terdampak bukan satu titik, melainkan banyak, sehingga tidak terpantau secara menyeluruh. Maka dari itu, kami menghimbau semua pihak untuk terus berkoordinasi dengan KPBD", harapnya.

Bagi masyarakat yang memilih tidak mengungsi dan bertahan di rumah, diharapkan dapat mengurangi beraktifitas di air. Sehingga hal yang tidak diinginkan seperti ancaman serangan binatang air, tidak terulang seperti yang dialami warga saat banjir beberapa waktu lalu, pungkas Widodo. ***