PEKANBARU - Komisi III DPRD Riau membidangi pendapatan mengungkapkan APBD Riau 2021 akan kembali mengalami penurunan, dimana pada tahun 2021 APBD Riau berkisar di angka Rp 9 - 9,1 T.

Sebagai informasi, di tahun 2020 APBD Riau berada di angka Rp 10,2 T, dan di APBD Perubahan 2020 menurun menjadi Rp 8,7 T.

Ketua Komisi III, Husaimi Hamidi mengatakan, memang angka tersebut belum disahkan karena ada beberapa pembahasan yang masih dilakukan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau dan Pemprov Riau.

"Saya lupa angka pastinya, tapi antara Rp 9,0 lebih lah," kata Ketua Fraksi Gabungan DPRD Riau ini kepada GoRiau.com, Minggu (22/11/2020).

Terkait belum disepakatinya KUA-PPAS antara DPRD Riau dan Pemprov Riau ini, Husaimi mengakui itu merupakan bentuk alotnya pembahasan.

"Namanya saja dibahas, kalau buru-buru ya tidak dibahas namanya," tambahnya.

Adapun sektor yang menjadi penyebab penurunan ini, jelas Husaimi, dikarenakan adanya penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemerintah Pusat dan deviden dari BUMD juga menurun dibanding tahun sebelumnya.

Pun begitu, Husaimi memastikan akan menggenjot sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajar Air Permukaan (PAP), Pajak BBM dan lainnya.

"Kita minta target pendapatan yang sudah disepakati ini bisa dikejar oleh dinas terkait," ujarnya.

Sebagai informasi, Banggar DPRD Riau bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sampai hari ini masih membahas Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2021. ***