PEKANBARU – Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA menggelar sosialisasi empat pilar MPR-RI tahap IV di Ballroom Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, Riau pada Sabtu (30/7/2022). Kegiatan ini diikuti oleh 150 peserta, baik muda hingga tua yang didominasi oleh warga dan tokoh masyarakat Rumbai, Pekanbaru serta juga para mahasiswa.

Sesuai dengan tujuan sosialisasinya untuk memasyarakatkan empat pilar negara yang di dalamnya ada Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika, panitia pun menghadirkan dua akademisi Universiras Lancang Kuning (Unilak), Rahmat Oki SH MH dan Robert Libra SH MH.

Sejak pukul 10.00 wib, sosialisasi ini juga berlangsung hangat dengan diskusi dua arah dan tanya jawab yang dipandu Anggota DPRD Kota Pekanbaru Hj Masni Ernawati SH MH.

Andi Rachman, sapaan akrab Arsyadjuliandi Rachman, usai kegiatan menjelaskan pentingnya sosialisasi yang masif tentang empat pilar negara tersebut. Hal ini mengingat derasnya arus informasi maupun ideologi lewat globalisasi yang ikut membawa dampak negatif bagi masyarakat. Hal itu menurut Mantan Gubernur Riau tersebut harus ditangkal.

''Sosialisasi ini diharapkan dapat menularkan empat pilar ke masyarakat. Maka pada hari ini yang kita undang juga adalah tokoh-tokoh yang dekat dengan masyarakat, hingga dapat memasifkan sosialiasi ini. Sosialisasi ini kita saling mengingatkan, demi menangkal ancaman dari dalam maupun dari luar. Globalisasi tak ada batasnya, empat pilar inilah yang menangkalnya,'' sebut Andi Rachman.

Sementara itu, akademisi bidang tata negara Rahmat dan Robert pada sosialisasi tersebut kembali mengingatkan kepada masyarakat pentingnya empat pilar itu bagi keutuhan bangsa. Terutama, seperti disebutkan Robert, bila dilihat dari latar penetapannya.

''Usulan M Yamin kepada Soekarno soal semboyan negara itu dibahas sekitar satu setengah bulan sebelum proklamasi. Bhineka Tunggal Ika menjadi konteks bahwa walaupun berbeda-beda tapi tetap satu Indonesia ini terdiri dari banyak suku, bahasa dan ras, ini akan menjadi momok di masa depan. Maka Bhineka Tunggal Ika itu dijadikan semboyan negara sebagai semangat persatuan,'' kata Robert.

Sosialisasi ini sendiri makin intens digelar beberapa tahun terakhir. Andi Rachman saja pada tahun ini di Kota Pekanbaru sudah menggelar empat kali sosialisasi termasuk di Mutiara Merdeka. Kegiatan yang berlangsung hingga siang itu ditutup setelah sesi tanya jawab selesai.***