PEKANBARU - Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Riau periode 2017-2020 resmi dilantik, Selasa (4/12/2017) pagi. Pelantikan dilakukan Ketua Dewan Pertimbangan dan Pengawas Organisasi AMSI Nasional Sapto Anggoro, di Menara Dang Merdu, Bank Ria Kepri, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau.

Susunan pengurus AMSI Riau periode 2017-2020 adalah: Ketua Ahmad S Udi (Riauterkini), Wakil Ketua Harismanto Jambak (Tribunpekanbaru.com), Sekretaris Dian Al Hadi (Cakaplah.com), Bendahara Junaidi (Bertuahpos.com), Divisi Organisasi  Adlis Pitra Jaya (Utusanriau.com), Divisi Diklat Asdedi Wijaya (Genews.com), Divisi Advokasi Mario Abdillah Khair (Potretnews.com) dan Divisi Pengembnagan Bisnis Fakhrurrozy (Riauonline.co.id). Sedangkan Dewan Pengawas adalah Novrizon Burman (Riausatu.com) dan Dewan Etik Hasan Basril (Goriau.com).

Ketua AMSI Riau Ahmad S Udi dalam sambutannya mengatakan, AMSI Riau bertekad menjadi pencerah bagi masyarakat di tengah maraknya hoax (informasi palsu, red) beredar di media sosial dan media siber yang tidak profesional.

''AMSI Riau bertekad mencerahkan masyarakat, dengan mendorong semua media yang menjadi anggotanya menjalankan bisnis pers dan kegiatan jurnalistiknya secara profesional dan beretika,'' ujar Pemimpin Redaksi Riauterkini.com tersebut.

Di tengah maraknya hoax, sambung Ahmad, kehadiran media siber profesional sangat dibutuhkan. ''Media siber profesional diperlukan masyarakat sebagai alat koreksi terhadap hoax yang beredar di media sosial dan media siber yang tidak bertanggung jawab,'' ucapnya.

Ahmad juga menginformasikan, bahwa Pengurus AMSI Riau merupakan AMSI wilayah pertama yang dilantik di Indonesia. ''Kita merupakan pengurus AMSI wilayah pertama di Indonesia yang dilantik. Di provinsi lain malah ada yang belum terbentuk AMSI-nya,'' sambungnya.

Sementara Ketua Dewan Pertimbangan dan Pengawas Organisasi Pengurus Nasional AMSI Sapto Anggoro, dalam sambutannya, mengatakan, menurut datat Dewan Pers, saat ini di Indonesia ada sekitar 43.200 media siber atau media online. Dari jumlah itu, ada media siber yang profesional dan kredibel, ada pula yang tidak. Bahkan ada juga media siber yang berisi berita palsu (hoax).

''Media siber tumbuh pesat di Indonesia, termasuk di Riau. Agar pengelolaan media siber berjalan lebih baik dan profesional di masa mendatang, para pegiat media siber bersepakat menginisiasi pendirian Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI),'' ujarnya.

Pada deklarasi AMSI di Jakarta beberapa bulan lalu, ditegaskan lima tekad para pendiri AMSI. Pertama, bertekad memenuhi hak masyarakat untuk tahu, menegakkan nilai demokrasi, menjunjung supremasi hukum dan HAM serta menghormati kebhinnekaan.

Kedua, menjaga fungsi pers sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial serta sebagai lembaga ekonomi sebagaimana tercantum pada Pasal 2 Undang-Undang Nomor 40 tentang Pers.

Ketiga, merawat kebebasan pers dengan bekerja secara profesional, menegakkan kode etik jurnalistik menempatkan prinsip jurnalistik sebagai landasan utama pemberitaan.

Keempat, mendorong dan memperkuat pertumbuhan media siber yang sehat di seluruh Tanah Air.

Kelima, mendirikan Asosiasi Media Siber Indonesia sebagai salah satu wadah untuk memperbaiki tata kelola media siber di Indonesia.

Sedangkan Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim dalam sambutannya mengharapkan AMSI bisa menjadi pengawas media siber yang ada di Riau.

''Di dunia yang serba internet seperti sekarang ini, berita hoax seakan menjadi virus yang sulit sekali diberantas. Parahnya lagi, banyak pula yang tidak bisa membedakan mana berita yang benar dan mana berita yang palsu dan diragukan kebenarannya atau hoax. Maka peran AMSI sangat diperlukan dalam menangkal berita-berita palsu tersebut,'' ujarnya.

Pelantikan pengurus AMSI Riau periode 2017-2020 dirangkaikan dengan Seminar Nasional ''Bisnis di Era Digital: Tantangan dan Peluang''.***