PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Husaimi Hamidi berkeinginan masyarakat bisa cerdas dalam menentukan pilihan pada saat pesta demokrasi seperti Pilkada dan Pemilu. Dan jangan lagi menjadi obyek yang bisa dibeli suaranya.

"Untuk mewujudkan hal itu masyarakat harus meningkat ekonominya sehingga ketika ada pesta demokrasi sauaranya tidak bisa dibeli," kata Husaimi.

Politisi PPP ini mengatakan dirinya sejak duduk sebagai anggota DPRD Riau telah berupaya agar ekonomi masyarakat khusus di Dapilnya yakni Kabupaten Rohil dapat meningkat dengan cara memberikan bantuan berupa bibit tanaman, pompa air, alat pertanian dan lainnya yang dikemas dalam program Pokok-pokok Pikiran (Pokit) DPRD Riau.

"Pada tahun ini saya berikan bantuan bibit jeruk kepada masyarakat, satu rumah 50 bibit, kalau berhasil nantinya tentunya dapat menjadi penghasilan bagi warga yang menerima bibit tersebut," ucapnya.

Selain itu Husaimi juga telah memberikan bantuan pompa kepada para petani padi sebanyak lima unit, untuk mengatasi sawah warga yang sering kebanjiran dimusim penghujan. "Kami bantu pompa, kemudian dibuat parit atau tebing keliling sawah, sehingga bisa mencegah sawah warga kebanjiran karena air bisa dipompa keluar sawah," ujarnya.

Selain itu lanjut Sekretaris Komisi II DPRD Riau ini dirinya juga telah membantu traktor pembajak sawah dan traktor panen padi kepada Poktan yang ada di Rohil. "Dengan adanya alat ini memudahkan para petani dalam mengelola sawah dan memanennya. Bagi para petani bisa meminjam alat ini kepada Koptan dan insya Allah pada tahun depan kita akan adakan lagi mesin pertanian ini untuk Koptan yang lainnya, supaya ekonomi mereka meningkat," jelasnya.

Husaimi melanjutkan dirinya lebih setuju jika para petani ini diberikan alat-alat atau bibit daripada bantuan sementara seperti Bantuan Langsung Tunai. Ia berharap dengan bantuan yang telah berikan dapat mendidik masyarakat untuk berpikir cerdas. "Ya kita tidak mau masyarakat dijanjikan dengan BLT-BLT terus, sebab BLT ini tidak mendidik masyarakat untuk bekerja menjadikan masyarakat kita pemalas, BLT juga tidak menyelesaikan masalah contohlah subsidi BBM Rp300 ribu sebulan selesai ndak masalah ekonomoi, tidak selesai juga," bebernya.

Menurutnya lebih bijak membantu masyarakat berupa alat-alat dan bibit agar ekonomi mapan dan demokrasi akan berjalan dengan bagus, untuk menjadikan demokrasi itu sehat, tidak ada politik uang ketika masyarakat ekonominya bagus, "Kalau ekonominya dibawah, suaranya gampang dibeli," ujarnya.

Husaimi menambahkan dirinya akan coba memberikan pencerahan kepada masyarakat, apalagi jika dirinya diberi amanah oleh masyarakat Riau jadi anggota DPR RI akan banyak masyarakat yang bisa dibantunya, sebab dana pokir di APBN sangat besar dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. "Saya akan buktikan, di DPRD Riau banyak yang saya perjuangkan dan berhasil," tutupnya. (kl2)