PEKANBARU - Jalan lintas Riu - Sumatra Barat (Sumbar), di kilometer 77 Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Riau yang sempat terputus karena longsor sudah normal kembali.

Jalan lintas Riau - Sumbar itu sudah kembali normal sejak Jumat (7/5/2021) sekitar pukul 23.00 WIB, setelah aparat kepolisian dari Polres Kampar, dan Dinas PUPR Provinsi Riau, turun ke lokasi kejadian, dan membersihkan material tanah yang longsor dari jalan.

Disana Kapolres Kampar, AKBP Mohammad Kholid, Kasatlantas, AKP Angga Wahyu Prihantoro, Kasat Sabhara, AKP Ikwan Widarmono, dan Kapolsek Bangkinang Barat, Ipda Yulanda Alvaleri melakukan pengamanan dan pengaturan di lokasi.

Sementara dua alat berat dari PUPR Provinsi berupa Escafator dan Gledor, membersihkan material longsor yang menutupi badan jalan. Lalu ada mobil Rantis Rescue Polres Kampar digunakan untuk penerangan lokasi saat alat berat ini bekerja.

"Peristiwa longsor ini terjadi karena tingginya curah hujan beberapa waktu terakhir, yang mengakibatkan abrasi pada lereng bukit sehingga meruntuhkan material tanah dan bebatuan serta pohon kearah jalan yang berada disisinya," kata Kapolres Kampar, AKBP Kholid, Sabtu (8/5/2021).

Terakhir Kholid menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun kendaraan yang terkena longsoran tersebut.

"Memang sempat memutuskan arus lalulintas dari Riau dan Sumbar sekitar 6 Jam, kini kondisi jalan telah bersih dan normal kembali," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, tanah longsor timbun Jalan Lintas di Rantau Berangin, tepatnya Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar pada Jumat (7/5/2021).

Peristiwa tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIN tadi, sehingga mengakibatkan jalan lintas Riau menuju Sumatra Barat (Sumbar) putus.

Hal itu diberitakan oleh Kasatlantas Polres Kampar, AKP Angga Wahyu Prihantoro, saat dikonfirmasi GoRiau.Com Jumat Malam.

"Info dari kapolsek bangkinang barat benar. Kapolsek dan anggota sedang upayakan singgkirkan material longsor," kata Angga.

Selanjutnya Angga menyampaikan, agar semua pihak membantu dalam dukungan doa, agar evakuasi material longsor segara rampung, sehingga jalan dapat digunakan kembali.

"Mohon doanya untuk segera bisa dilewati kembali," tutup Angga.***