PEKANBARU - Melakukan perburuan sejak awal tahun 2017 lalu, Tim opsnal Satreskrim Polresta Pekanbaru, Riau akhirnya berhasil meringkus tiga tersangka komplotan spesialis bobol ATM modus mengganjal mesin ATM, Jumat (7/7/2017) siang kemarin.

Ketiga tersangka yang masing-masing berinisial, RP (47), WD (40) dan seorang lagi diketahui sebagai wartawan berinsial LN (42) yang menjadi otak pelaku aksi kejahatan dengan mengecoh korbannya yang melakukan transaksi menggunakan mesin ATM.

Tertangkapnya pembobol ATM yang​ kerap meresahkan masyarakat Kota Pekanbaru ini, bermula dari informasi yang diperoleh pihak kepolisian, Jumat (7/7/2017) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB, jika ketiga tersangka berada di Hotel Pangeran Pekanbaru, jalan Sudirman, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.

"Dari sana, anggota kita langsung melakukan pengintaian terhadap para tersangka hingga pukul 12.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto melalui Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Dodi Vivino SH MH, Sabtu (8/7/2017) pagi.

"Saat pengintaian itu, salah satu tersangka, WD berhasil ditangkap lebih dulu saat berada di restoran yang berada di jalan Sudirman, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru," ujar Kasubag saat dikonfirmasi GoRiau.com (GoNews Grup) melalui selularnya.

Dilanjutkannya, tertangkapnya WD, tim opsnal Satreskrim Polresta Pekanbaru langsung melakukan pengembangan ke Hotel Pangeran Pekanbaru, kamar 827. Dua tersangka lainnya, LN dan RP akhirnya diringkus, tanpa perlawanan berarti.

"Ketika digeledah, di kamar tersebut ditemukan barang bukti berupa 27 lembar kartu ATM milik para korban, dua gunting, sebilah pisau, empat gergaji besi, empat kotak tusuk gigi serta sepucuk airsoft gun jenis FN dan sebuah pemantik api berbentuk FN," terangnya.

Kasubag menuturkan, dari penangkapan itu, ketiga tersangka kini telah diamankan ke Mapolresta Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan dan penyidikan lebih lanjut berikut dengan seluruh barang bukti, termasuk satu unit mobil jenis Toyota Avanza berwarna silver bernomor polisi BA 1518 VA.

"Ketiganya masih dimintai keterangan mendalam oleh penyidik Satreskrim Polresta Pekanbaru, karena informasi sementara, komplotan ini sudah belasan kali melakukan aksinya di Kota Pekanbaru," pungkasnya.***