PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Provinsi Riau mencatat, sedikitnya ada 2.700 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang melanda wilayah ini sejak empat hari lalu.

Banjir ini menggenangi sejumlah kecamatan di Kampar, antara lain Siak Hulu, Kampar Kiri Hilir dan Kecamatan Tambang, seperti di Desa Parit Baru dan Kecamatan Teluk Kenidai, dengan ketinggian air yang bervariasi.

"Meski begitu belum ada warga yang mengungsi, mereka masih bertahan di rumah masing-masing. Kita (BPBD) sudah mengirimkan bantuan, salah satunya Sembako ke tempat-tempat ini," ungkap Kepala BPBD Kampar, Santoso.

Santoso melanjutkan, pengiriman Sembako tersebut sudah dilakukan sejak beberapa hari ini. Menurut dia, dampak signifikan bencana yang dialami masyarakat Kampar justru bukan karena banjir, melainkan jalan putus.

"Jalan putus akibat hujan yang memberi dampak signifikan, itu di Rantau Kampar Kiri Hulu, sampai sekarang kita belum bisa masuk kirim bantuan ke sana," sambungnya diwawancarai GoRiau.com (GoNews Grup), Kamis (9/3/2017) pagi.

Akibatnya, ada sekitar 3.061 kepala keluarga yang terisolir. Santoso menjelaskan, akses jalan menuju daerah tersebut putus tepatnya di kilometer 3 hingga kilometer 17, Tanjung Mas Lubuk Agung. "Rencana Jumat kita ke sana," yakinnya.

"Jadi kalau disimpulkan, ada sekitar 2.700 KK terdampak banjir dan 3.061 KK lainnya terisolir akibat jalan putus, mobil pembawa Sembako tidak bisa mengakses lokasi tersebut," lanjut Kepala BPBD Kampar tersebut.

Secara umum, kondisi tinggi air sudah mulai mengalami penyusutan sampai Kamis ini. "Sudah mulai surut, biasanya terakhir di Buluh Cina, Siak Hulu. Paling lama biasanya sampai lima hari, dan ini sudah memasuki hari keempat," pungkasnya.

Selain BPBD, penanganan banjir di Kampar juga melibatkan pihak lainnya, seperti kepolisian, TNI, Basarnas dan para relawan. Mereka bahu-membahu menyebar Sembako ke titik banjir.***