SELATPANJANG - 2 (dua) unit kapal nelayan yang sedang bersandar di dermaga pelabuhan Desa Tanjung Kulim, Kecamatan Merbau, Kepulauan Meranti, Riau terbakar, Jumat (15/10/2021) sore.

Dari informasi yang dirangkum GoRiau.com, kapal tersebut sudah sandar di pelabuhan dan diparkir di dermaga desa setempat usai pemiliknya pulang dari menjaring ikan. Namun, tak lama kemudian, tampak api muncul dari dalam kapal yang disinyalir berasal dari cerobong asap yang panas. Kobaran api yang sangat besar lalu menyambar kapal yang berada tepat di sebelahnya dan kapal itu pun ikut terbakar.

GoRiau Kapal nelayan Desa Tanjung Kul
Kapal nelayan Desa Tanjung Kulim yang terbakar, Jumat (16/10/2021). (foto: istimewa).

Plt Kepala Desa Tanjung Kulim, Zainal ketika dikonfirmasi wartawan terkait kejadian ini membeberkan penyebab dua kapal milik warganya hangus dilalap api.

Zainal yang juga menjabat sebagai Sekretaris Camat Tasik Putripuyu ini menyampaikan bahwa berdasarkan informasi yang dia terima dari warga.

"Kejadiannya itu Maghrib semalam. Kebakaran pertama kali terjadi pada kapal milik Amran usai ia pulang dari menjaring ikan. Diduga api berasal dari knalpot asap yang panas yang biasa menempel akibat sisa pembakaran dari mesin lalu ditiup angin dan mengenai bahan yang mudah terbakar lalu membakar seluruh bodi kapal. Karena api sangat besar, lalu merembet ke kapal milik Anwar yang berada tepat di sebelahnya," ungkap Zainal, Sabtu (16/10/2021).

Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun kerugian ditafsir mencapai ratusan juta rupiah dan kedua nelayan itupun tidak bisa kembali melaut untuk mencari nafkah buat keluarga mereka. Adapun estimasi untuk 1 keping jaring batu senilai Rp2,5 juta.

"Adapun kerugian yang mereka alami akibat kebakaran tersebut, Amran mengalami kerugian kapal bersama jaring batu miliknya sebanyak 20 keping begitu juga Anwar yang mengalami kerugian kehilangan kapal bersama jaring batu sebanyak 10 keping. Saat ini mereka belum bisa melaut dan berharap ada bantuan dari pemerintah," ungkapnya.***