PEKANBARU - Kondisi Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat belum pulih benar pasca dihantam bencana banjir dan longsor yang melanda daerah tersebut beberapa hari lalu. Bahkan Rabu (8/3/2017), tim darat kembali menemukan satu korban lainnya.

Regu darat yang diterjunkan ke lokasi bencana sejak beberapa hari lalu kembali menemukan satu orang korban tewas lainnya. Korban ini dievakuasi dari material longsoran, tepatnya di daerah Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

Sampai hari ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah ada tujuh orang meninggal dunia serta dua lainnya luka berat. Penyisiran juga terus dilakukan petugas untuk memastikan apakah masih ada korban lainnya.

BNPB menyebutkan, masih ada longsoran-longsoran kecil baru di sekitar daerah longsoran awal, sehingga dinilai masih rawan, apalagi jika hujan turun. BMKG memprediksi, awan hujan besar sudah bergeser dari Kabupaten Limapuluh Kota mulai hari ini hingga seminggu ke depan.

"Awan hujan besar mulai bergeser ke wilayah timur Sumatera, tetapi hujan lokal masih akan terjadi," ungkap Kepala Pusat Data dan Informasi serta Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu malam.

Dinas terkait di Provinsi Sumbar, sambungnya, masih melakukan pembersihan material longsor. Secara umum, jalan Payakumbuh-Pangkalan Koto Baru sudah bisa dilewati oleh kendaraan. "Jalan putus di KM 187 juga sudah dapat dilalui kendaraan berat," yakin dia.

Beberapa hari pasca bencana, aktivitas warga setempat juga mulai pulih, termasuk perekonomian. Warung-warung sudah kembali buka. Sementara PLN masih terus bekerja mengganti tiang listrik yang rubuh, sehingga beberapa wilayah sudah mulai normal.

"Untuk pos distribusi logistik di Kecamatan Pangkalan Koto Baru masih kita operasikan untuk mendistribusikan bantuan ke wilayah yang terdampak langsung. Yang jelas aktivitas ekonomi sudah mulai normal kembali," ucap Sutopo.

BNPB juga mengerahkan dua helikopter untuk mengirimkan bantuan logistik ke Kecamatan Kapur XI (Nagari Galugua dan Koto Lamo), lantaran akses darat masih sulit ditempuh. "3.000 selimut juga sudah disuplai ke Payakumbuh," tuturnya.

Tidak cuma itu, bantuan dari daerah lainnya juga terus mengalir, salah satunya dari Pemkab Solok Selatan yang menurunkan dua mobil tanki, satu Damkar, dua kendaraan rescue, berikut dengan 24 orang personilnya.

"Kita masih fokus mencari korban lainnya, distribusi bantuan termasuk air bersih, pelayanan kesehatan pasca bencana dan pembersihan lingkungan, terutama fasilitas publik yang belum tersentuh," tutupnya. ***