GAZA, GORIAU.COM - Sedikitnya 40 warga Palestina tewas dan 200 orang lainnya terluka dalam serangan Israel di selatan Jalur Gaza, setelah runtuhnya tiga hari gencatan senjata yang baru dimulai pada Jumat pagi waktu setempat, kata petugas medis hari ini.

Sebelumnya, pemerintah Israel telah memberitahukan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon gencatan senjata kemanusiaan usai, koresponden Al Arabiya melaporkan. Pengumuman Israel itu datang setelah salah satu tembakan dari tank militer negeri Zionis itu menewaskan delapan orang di selatan Gaza, hanya beberapa jam setelah gencatan senjata kemanusiaan selama 72 jam berlaku efektif, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (1/8/2014).

Seorang dokter di rumah sakit terdekat di Abu Yusuf al-Najjar tidak memberikan rincian langsung dari identitas mereka yang tewas. Tapi dia mengatakan para korban tewas dalam pemboman di bagian timur Kota Rafah, di selatan Gaza, setelah koresponden AFP melihat penembakan berat di daerah itu.

Bentrokan juga meletus di Gaza setelah adanya laporan menyebut warga Palestina telah menangkap seorang perwira militer Israel.

Israel, sementara itu, menuduh Hamas melakukan "pelanggaran wangi" dari gencatan senjata di Gaza.

"Sekali lagi organisasi teror di Gaza terang-terangan melanggar gencatan senjata yang mereka lakukan sendiri, kali ini ke Menteri Luar Negeri Amerika dan Sekjen PBB," sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, tanpa menunjuk ke insiden tertentu.

Gencatan senjata mulai berlaku pada Jumat pagi waktu setempat, setelah Amerika dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan Israel dan Hamas setuju untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan bersama, Amerika dan PBB mengatakan mereka telah mendapat konfirmasi semua pihak terlibat dalam konflik telah sepakat untuk gencatan senjata tanpa syarat, di mana mereka akan menegosiasikan gencatan senjata lagi.***