JAKARTA, GORIAU.COM - Ketua Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, mengaku mendapat informasi dari media di Australia yang menyatakan bahwa kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak berani 'buka-bukaan' soal hasil survei paling mutakhir. Hal itu terjadi karena tren elektabilitas pasangan nomor urut satu yang kini unggul dibanding pasangan nomor urut dua.

 "Kita akan semakin menang, yang terjadi sekarang adalah perang survei. Mau berangkat ke sini saya dapat dua sms yang berisi kutipan berita media Australia yang memberitakan bahwa lembaga survei pendukung Jokowi tidak berani mengumumkan survei terakhir karena Prabowo-Hatta menang," ucapnya saat hadir di temu silaturahim dan deklarasi eksponen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di kediaman Akbar Tandjung, Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2014).

 Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu kemudian menyebutkan bahwa selama ini banyak survei yang berisi kebohongan dan propaganda.

 "Banyak selama ini survei propaganda dan bohong, menyatakan menang padahal tidak," bebernya.

 Menilik informasi survei dari lembaga kredibel lainnya, Mahfud menyatakan bahwa turbulensi Prabowo-Hatta terus mengalami kenaikan.

 "Sudah melewati titik turbulansi, Prabowo 46 persen dan Jokowi 41 persen. Turbulensi yang terus naik tidak akan turun," tukasnya percaya diri.

 Meskipun yakin dengan kemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud tetap mengingatkan untuk tidak lalai dengan hasil survei yang banyak beredar.

 "Bisa saja survei memprovokasi agar kita lalai, maka karena itu mulai sekarang saya akan berkantor di Surabaya, Pak Hatta akan mengawal Jatim, Prabowo di Jateng, Sumatera sudah aman," tuntasnya.***