PEKANBARU - Pasca mencuatnya kasus penganiayaan di panti milik Yayasan Tunas Bangsa yang menewaskan balita berusia 18 bulan, Komisi VIII DPR RI berencana akan datang ke Polresta Pekanbaru, Kamis (9/2/2017) esok.

Komisi yang membidangi Agama, Sosial dan Pemberdayaan Perempuan yang diketuai oleh Ali Taher Parasong itu akan datang untuk bertemu langsung dengan pemilik yayasan, LN alias Lili yang kini ditetapkan sebagai tersangka.

Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Ady Wibowo, saat dikonfirmasi terkait kedatangan Komisi VIII DPR RI itu, Rabu (8/2/2017) membenarkan hal tersebut. "Iya, semua 15 orang. Dari DPR RI, sekitar tiga atau empat orang termasuk Ketua Komisi VIII, soal Yayasan Tunas Bangsa," jawabnya kepada GoRiau.com (GoNews Grup).

"Jadwalnya, siang besok sudah sampai di sini (Pekanbaru). Tapi kita belum bisa pastikan, apakah mereka juga akan bertemu dengan tersangka atau tidak," sambungnya.

Sampai saat ini, Polresta Pekanbaru baru menetapkan tersangka dalam kasus tewasnya M Zikli, balita laki-laki berusia 18 bulan yang diduga dianiaya oleh pengasuh saat berada di panti asuhan Tunas Bangsa, jalan Bukit Rahayu, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Pemilik sekaligus ketua Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru, LN alias Lili ditetapkan sebagai tersangka karena bertanggung jawab penuh atas kematian M Zikli. Selain itu, Ia saat ini ditahan karena bersikap tidak kooperatif.

BACA JUGA:

. Banyak Kejanggalan dan Tak Sesuai Prosedur, Polisi Selidiki Proses Penitipan Anak di Panti Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru

. Keberadaannya Tak Diketahui, Adik Perempuan M Zikli Berusia 9 Bulan Diduga Juga Dititipkan ke Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru

Saat menjalani pemeriksaan, Lili selalu memberikan keterangan berbelit kepada penyidik PPA Polresta Pekanbaru, bahkan Ia sempat menyembunyikan 17 anak pantinya, diduga karena tidak ingin perbuatannya selama ini terbongkar.

Namun, 17 anak yang rata-rata berusia 1 tahun hingga 10 tahun itu sudah berhasil dievakuasi dan berada di rumah aman Dinas Sosial (Dissos) Kota Pekanbaru, untuk pemulihan trauma dan psikisnya.***