PEKANBARU - Tak hanya M Zikli, balita malang berusia 18 bulan yang dititipkan dipanti asuhan Tunas Bangsa milik LN alias Lili. Kuat dugaan, adik perempuannya juga dititipkan oleh Tr (ibu kandung M Zikli) ke panti yang dikelola Lili.

Hal itu diungkapkan Suparmi (65) yang merupakan nenek M Zikli. "Waktu Zikli dititipkan ke panti itu, Dia (Tr) sedang hamil juga," kata Suparmi saat ditemui GoRiau.com (GoNews Grup) ketika berziarah ke makam M Zikli, Senin (6/2/2017) sore.

"Kata anak Lili ini, beberapa bulan setelah menitipkan Zikli, Dia (Tr) sempat datang ke sana (panti) bawa anak bayi perempuan. Tapi, kami tanya ke Lili, tidak ada," sambung Suparmi.

Meski saat ini Suparmi tidak mengetahui keberadaan adik perempuan M Zikli, Ia berharap agar segera bisa ditemukan. "Suatu saat pasti ketemu, tapi sampai saat ini kami tidak tau, termasuk keberadaan Tr. Kalau ketemu, pasti kami rawat," ungkapnya.

Suparmi menuturkan, jika Ia tidak pernah dibolehkan oleh Lili untuk berjumpa dengan cucunya, dengan alasan harus membayar uang Rp5 juta yang sempat dipinjam oleh Tr sebelum menitipkan M Zikli ke panti asuhan di jalan Bukit Rahayu, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru itu.

"Katanya Tr ini pinjam uang, waktu kami minta surat bukti Zikli diserahkan, Lili tidak mau tunjukkan suratnya. Katanya, sudah izin ayahnya Zikli. Tapi, kami tanya ke ayahnya Zikli, Dia tidak pernah tau kalau anaknya dititipkan ke panti," terang Suparmi.

BACA JUGA:

. Karena Hal ini, M Zikli Tak Dizinkan Pemilik Panti Tunas Bangsa Pekanbaru Dijumpai Neneknya Hingga Ajal

. Kadissos Riau Turut Diperiksa Polisi Terkait Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru

Bahkan, tersiar kabar jika surat bukti penyerahan M Zikli ke panti itu dipalsukan oleh Tr, termasuk tanda tangan ayahnya M Zikli sudah dipalsukan. "Saya tanya langsung ke ayahnya Zikli, ada tandangan surat itu. Ayah Zikli bilang tidak tau," imbuh Suparmi.

Masih kata Suparmi, waktu adik perempuan M Zikli lahir, ibu kandung M Zikli (Tr) sempat mengatakan ke ayahnya Zikli, ada dokter yang mau mengadopsi. "Alasannya, adik perempuan Zikli ini diserahkan ke dokter itu, uangnya untuk biaya. Tapi dilarang ayahnya Zikli," terangnya.

"Sekarang kami tidak tau keberadaan Tr maupun anak perempuannya itu, usianya sekarang mungkin sekitar 9 bulan. Seperti apapun keadaannya, pasti kami rawat adiknya Zikli, karena itu cucu kami," harap Suparmi.

Terkait kasus kematian cucunya, M Zikli yang diduga akibat dianiaya pengasuh panti Yayasan Tunas Bangsa, Suparmi sangat berharap agar Lili yang merupakan tersangka dalam kasus itu dihukum seberat-beratnya. "Kami mintanya Dia (Lili) dihukum berat, jika perlu hukuman mati," timpanya.***