DOHA - Pelaksana Tugas (Plt) Deputi IV Bidang Peningkatan Presi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Yuni Poerrwanti tetap merasa bangga meskipun karateka putri andalan Indonesia, Nawar Kautsar Mastura gagal melaju ke babak selanjutnya cabang olahraga karate nomor kata perseorangan World Beach Games I 2019.

Berada di babak penyisihan Grup B, Nawar hanya mampu menduduki peringkat ke delapan dengan  22,66 poin. Sedangkan empat karateka putri yang lolos  ke babak selanjutnya yakni  Terryana D'Onofrio (Italia) dengan 25,26 poin, Maria Velerieva Dimitrova (Dominika) dengan 24,94 poin, Raquel Roy Rubio (Spanyol) dengan 24, 34 poin dan Monsicha Tararattanakul (Thailand) dengan 23,88 poin. 

"Tak ada masalah Nawar gagal melangkah ke babak selanjutnya karena lawan yang dihadapi cukup berat dan memiliki prestasi dunia. Tetapi, saya tetap bangga dengan penampilan Nawar yang mampu menembus World Beach Games I 2019. Tidak gampang lho menjadi pesertanya karena harus berada di peringkat dunia," kata Yuni Poerwanti yang langsung menyaksikan penampilan Nawar di Katara Beach Doha, Qatar, Sabtu (12/10/2019). 

Yuni Poerwanti hanya meminta Nawar menjadikan kegagalan di World Beach Games I/2019 ini sebagai cambuk untuk bisa berprestasi ke depan. "Usianya kan masih muda. Dan, Nawar itu masih punya prospek untuk meraih prestasi dunia," ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan Chef de Mission (CdM), Hellen Sarita de Lima. "Ya, Nawar sudah berjuang maksimal dengan menamnpilkan yang terbaik. Hanya saja lawan yang dihadapinya cukup berat dan mereka juga berprestasi dunia. Terrayana D'Onofrio dari Italia itu meraih angkat sangat tinggi dengan 25,26 poin," jelasnya. 

Anggota Tim Evaluasi yang dibentuk Komite Olimpiade Indonesi (KOI), Hadi Wihardja mengatakan kegagalan Nawar menembus babak berikutnya karena baru pertama kali tampil di atas pasir. Selain itu, Nawar juga menghadapi medan yang cukup berat dan kualiotas lawan dengan prestasi dunia. 

"Selama ini kan Nawar selalu tampil di atas tatami. Di sini, dia harus tampil di atas pasir jadi sedikit grogi. Beratnya medan juga dialami karateka lainnya dimana tidak mampu menembus angka sempurna dengan 26 poin," jelas Hadi Wihardja yang juga Olympian. ***