PEKANBARU - Ketua Fraksi PAN DPRD Riau, Zulfi Mursal mengaku tak bisa berkomentar banyak dengan keputusan ditunjuknya Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Yan Prana Jaya sebagai Komisaris Utama (Komut) Bank Riau Kepri (BRK).

Kepada GoRiau.com, Zulfi menegaskan jauh-jauh hari dia sudah mengingatkan agar siapapun yang memegang jabatan Komut jangan sampai dipegang oleh orang yang mempunyai tugas banyak.

"Udah ditunjuk, mau gimana lagi? Tak bisa komentar lagi. Mau kita bilang disayangkan, dia udah ditunjuk. Mau tidak mau, ya kita berharap kinerja BRK bisa ditingkatkan dan Komut bisa membagi waktu antara Sekda dan Komut," ujar Mantan Ketua DPRD Siak ini, Kamis (17/9/2020).

Sedari awal, kata Zulfi, pilihan untuk menjadi Komut BRK memang ada dua nama, yaitu Sekdaprov Riau Yan Prana dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Makanya, yang ditunjuk adalah Yan Prana 

"Yang diusulkan cuma dua, jadi dipilih lah yang terbaik dari yang terbaik. Indra itu kan bawahan Yan Prana. Kan tak mungkin pula dia (Indra) yang jadi Komut," tambahnya.

Jabatan Komut BRK, sambungnya, membutuhkan orang-orang yang bisa bekerja maksimal karena orientasinya adalah keuntungan. Apalagi, saat ini BRK tengah dalam proses konversi dari bank konvensional ke bank syariah.

"Yan Prana itu kan Sekda, banyak yang mesti dia urus, menjadi Sekda itu sudah menguras banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Mudah-mudahan dia bisa membagi waktunya. Karena, biasanya kualitas seseorang akan menurun kalau sudah punya banyak beban tugas, pasti ada yang timpang salah satunya," jelasnya 

"Intinya, kita sekarang hanya berharap agar BRK ini bisa maju, bisa bagus dan sejajar dengan Bank-bank yang lain. Mau gimana lagi," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Riau, Husaimi Hamidi juga mempertanyakan kemampuan Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Yan Prana Jaya dalam mengemban dua tanggungjawab tugas yang cukup berat.

Seperti yang diketahui, Yan Prana Jaya ditunjuk sebagai Komisaris Utama BUMD, Bank Riau Kepri (BRK) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa malam (15/9/2020).

"Kalau mau belajar ya, di Jawa barat itu sekarang antara komisaris dan direksi itu tingkat pemahamannya sejajar soal perbankan. Yan Prana ini punya ilmu perbankan gak? Ketika ada masalah, bisa tidak dia komunikasi dan diskusi dengan direksi? Kita tidak mau komisaris ini duduk manis aja, kita mau BRK ini lebih besar lagi," tegasnya.***