JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penduduk dunia harus belajar hidup berhadapan dengan virus corona penyebab Covid-19. Sebab, menurut WHO, virus mematikan ini kemungkinan tidak akan pernah hilang dari muka bumi.

''Ada sebuah virus baru memasuki populasi manusia untuk pertama kalinya dan oleh karena itu sangat sulit memprediksi kapan kita akan menang menghadapinya,'' kata Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, dilansir The Times of Israel, Kamis (14/5), seperti dikutip dari Merdeka.com.

Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China, akhir tahun lalu dan sejak saat itu telah menginfeksi 4,2 juta orang dan menewaskan sekitar 300.000 orang di seluruh dunia.

''Virus ini bisa menjadi virus endemik lain dalam masyarakat kita dan virus ini mungkin tak akan pernah pergi,'' ujarnya dalam konferensi pers virtual di Jenewa.

''HIV belum menghilang, tapi kita terbiasa dengan virus itu,'' sambungnya.

WHO juga memperingatkan tak ada jaminan melonggarkan pembatasan tak akan memicu gelombang kedua infeksi.

Michael Ryan menambahkan, jalan masih panjang untuk bisa kembali ke kehidupan normal.

''Ada beberapa pemikiran ajaib yang muncul bahwa lockdown bekerja dengan sempurna dan bahwa menghentikan lockdown akan sangat bagus. Keduanya berbahaya,'' kata ahli epidemiologi Irlandia ini.

Ryan juga mengutuk serangan terhadap petugas kesehatan yang terkait dengan pandemi, ada 35 insiden dilaporkan pada April di 11 negara.

Dia mengatakan serangan itu sering merupakan reaksi berlebihan masyarakat yang kurang informasi.

''Covid-19 menunjukkan hal terbaik dari kita, tetapi juga menunjukkan yang terburuk,'' katanya.

Orang-orang merasa perlu melampiaskan frustrasi mereka pada pihak-pihak yang murni berusaha membantu.

''Ini adalah tindakan kekerasan dan diskriminasi yang tidak masuk akal yang harus dilawan.''

Ryan menggarisbawahi, dalam upaya menemukan cara menaklukkan virus merupakan kesempatan bagi umat manusia untuk mengambil langkah besar ke depan dengan menemukan vaksin dan membuatnya dapat diakses secara luas.

''Ini adalah peluang besar bagi dunia,'' kata Ryan.***