JAKARTA - Semua orang mengharapkan pasangannya bersikap romantis. Sebab, sikap romantis itu bisa menimbulkan perasaan aman, nyaman dan bahagia.

Namun ingat, bila pasangan menunjukkan sikap romantis berlebihan atau terlalu romantis, perlu dicurigai. Sebab, mungkin saja itu hanyalah manipulasi.

Dikutip dari Sindonews.com yang melansir laman Healthline, Kamis (12/1/2023), lazimnya, sikap romantis yang sehat membuat Anda dan pasangan memiliki rasa saling percaya, menghargai satu sama lain, memiliki komunikasi yang baik, hingga perasaan bahagia saat bersama. Jika Anda tidak merasakan hal-hal tersebut, bisa jadi sikap romantis yang dilakukan oleh pasangan hanya sebuah tindakan manipulatif.

Dalam sebuah hubungan, tindakan manipulatif adalah aksi yang dilakukan untuk mengendalikan pasangan. Biasanya, pasangan yang toxic akan melibatkan emosi untuk mengubah perilaku pasangan.

Love bombing menjadi salah satu tindakan manipulasi yang kerap diterima seseorang saat berada di dalam toxic relationship. Biasanya pelaku love bombing akan menghujani pasangan dengan kata-kata cinta, sikap romantis, hingga pemberian berbagai barang untuk mengendalikan pasangan.

Seseorang yang mengalami love bombing biasanya tidak akan menyadari bahwa dirinya berada dalam tindakan manipulatif pasangannya. Pelaku manipulatif juga akan membuat pasangan merasa buruk terhadap diri sendiri, sehingga memiliki ketergantungan pada pasangannya.

Ada beberapa tanda saat Anda berada dalam hubungan yang tak sehat, selain mengalami berbagai sikap manipulatif. Misalnya kerap mengalami perasaan tertekan, cemas, hingga stres saat bertemu pasangan, kurang mendapatkan dukungan dari pasangan mengenai berbagai hal atau keputusan yang akan dijalani, serta tidak menjalani komunikasi yang baik dengan pasangan.

Karena itu, sebaiknya waspada terhadap pasangan yang kerap melakukan tindakan manipulatif dalam hubungan. Pasalnya, tak hanya menyebabkan kekerasan secara emosional dan verbal, tindakan ini juga bisa meningkatkan risiko kekerasan secara fisik dalam hubungan.***