KUANTAN SINGINGI - Meningkatkan percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri, Kementerian Pertanian RI meluncurkan program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi daging sapi/kerbau di tingkat nasional, maupun di Provinsi Riau, sehingga mengurangi ketergantungan dari daerah lain.

Hal itu dikatakan Gubernur Riau (Gubri), Drs H Syamsuar MSi dalam pembukaan Pekan Daeran (Peda) XVI Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi Riau 2019 di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Minggu (6/10/2019). Populasi ternak sapi di Provinsi Riau telah mencapai 250.208 ekor pada tahun 2018.

"Dalam pelaksanaan Upsus Siwab 2019 di Riau, kita menetapkan sasaran target sebesar 27.000 ekor akseptor (yang mengikuti program). Sasaran kebuntingan sebesar 18.900 ekor dan kelahiran 15.120 ekor. Kami mengharapkan komitmen dari kita semua untuk sama-sama dapat mewujudkan target yang telah ditetapkan pemerintah pusat," kata Syamsuar.

Upsus SIWAB mencakup dua program utama, diungkapkan Syamsuar, yakni peningkatan populasi melalui Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (Inka). Program tersebut dituangkan dalam peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditandatangani Menteri Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2016.

"Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada sapi yang ditargetkan Presiden RI Joko Widodo tercapai pada 2026 mendatang. Juga mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat," ungkap Syamsuar.

Syamsuar juga menyampaikan informasi, bahwa saat ini sedang menghadapi musim kemarau yang diperkirakan waktunya lebih panjang sampai Oktober. Untuk itu kepada seluruh anggota KTNA se Riau turut mensosialisasikan pembukaan lahan tanpa membakar di daerahnya masing-masing.

"Mari kita sama-sama cegah, agar Provinsi Riau bebas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Nantinya Pemprov Riau atau pusat akan menyediakan ekskavator sebagai sebuah solusi," jelas Syamsuar.

Untuk peserta PEDA-KTNA yang nantinya terpilih sebagai calon peserta PENAS KTNA, agar benar-benar mempersiapkan diri dan meningkatkan kemampuan dengan berlatih dimasing-masing kabupaten dan kota asal. Sehingga mampu membawa nama baik Provinsi Riau, sekaligus menjadi peserta yang terbaik selama mengikuti PENAS KTNA di Provinsi Sumatera Barat.

Setelah membuka acara, Syamsuar menyerahkan plakat kepada para pemenang Lomba Penilaian Penyuluh Pertanian Teladan, Petani Berprestasi, Gabungan Kelompok Tani Berprestasi dan Balai Penyuluhan Pertanian Berprestasi di tingkat Provinsi Riau Tahun 2019.

Syamsuar juga menyampaikan program Riau Hijau yang tidak hanya dengan bertanam. Tetapi juga mengembangkan hidup sehat, pengurangan penggunaan sampah plastik. Acara KTNA di Kabupaten Kuantan Singingi dihadiri kurang lebih 1.500 orang. ***