PEKANBARU - Menanggapi bencana asap, Universitas Abdurrab Pekanbaru kembali menggaungkan gerakan merdeka asap dengan melakukan penangganan langsung kepada korban asap.

Ketua Gerakan Riau Merdeka Asap, Feriandri Utomo mengatakan, bahwa gerakan tahun ini akan lebih masif lagi karena tidak ada perubahan seperti bencana asap dengan terjadi di tahun 2015 lalu.

Sebagaimana yang diketahui, lanjut Feriandri, bencana asap memiliki efek buruk di masa depan, tidak hanya pengrusakan fisik seperti kesehatan, namun juga menimbulkan dampak nyata pada sisi sosial, pendidikan,ekonomi dan lain sebagainya.

"Bencana asap ini sangat merugikan, mulai dari penyakit yang akan didapat akibat terpapar asap, sampai tidak bisanya beraktifitas dan lumpuhnya pendidikan akibat diliburkan karena kabut asap," kata Feri di Susiana Tabrani Convention Hall Pekanbaru, Jumat, (13/9/2019).

Menurutnya bencana yang sudah terjadi secara rutin sejak 1997 selama 22 tahun hingga saat ini, belum ada upaya penanganan masalah yang serius. oleh sebab itu ia berharap tumbuhnya gerakan-gerakan masyarakat sangat diapresiasi dan abdurrab siap bermitra dengan siapa saja yang memiliki visi yang sama.

"Kami ingin menghadirkan satu gerakan yang relatif dan lebih komprehensif serta ber skala luas guna mendorong penyelesaian persoalan secara konkrit dan tuntas," jelasnya.

Sebab menurutnya masalah asap ini adalah masalah seluruh rakyat, untuk itu ia menghimbau siapa saja anggota masyarakat yang peduli dengan musibah yang telah sedang dan akan kita hadapi bersama untuk berpartisipasi berkontribusi dalam berbagai bentuk kesuksesan gerakan ini

Dia berharap generasi berikutnya akan merdeka dangan segala polutan yang telah merugikan kita secara sosial ekonomi pendidikan dan lain di bidang lainnya.***