JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) megundang Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk mengklarifikasi video tanya jawab soal salib yang viral dan berbuntut pelaporan pada polisi.

Waketum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi mengubgkapkan, undangan tersebut sebagai keputusan Rapat Pimpinan Harian MUI pada Selasa (20/08/2019) kemarin.

"Kami perlu bertabayyun terlebih dulu dengan yang bersangkutan dan insyaallah beliau siap bertemu dengan kami hari ini jam 15.00 di Kantor MUI," kata Zaiunut Tauhid dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/08/2019).

MUI, kata Zainut Tauhid, ingin memposisikan diri sebagai mediator atau penengah dalam menyelesaikan masalah ini. "Kami berharap masalah ini cepat bisa diselesaikan sehingga tidak berlarut,".

MUI mengimbau kepada semua pihak, untuk bersabar, tetap tenang, tidak terpancing dan terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja ingin menciptakan keresahan di masyarakat dengan cara mengadu domba antarumat beragama.

Sebelumnya, beredar potongan video ceramah UAS yang mengatakan bahwa dalam hukum Islam salib adalah tempat bersarangnya jin kafir. Somad mengatakan hal itu untuk menanggapi pertanyaan salah satu anggota jemaahnya yang menggigil hatinya ketika melihat salib.

UAS kemudian mengklarifikasi pernyataannya dalam sesi tanya-jawab ceramah yang berbuntut polemik itu.

"Pertama, itu saya menjawab pertanyaan, bukan saya membuat-buat untuk merusak hubungan. Ini perlu dipahami," kata UAS dalam video klarifikasi yang diunggah di Youtube milik FSRMM TV pada Minggu (18/08/2019).

UAS menjelaskan bahwa ceramah yang mengundang polemik itu dilakukan di Masjid An-Nur Pekanbaru sekitar tiga tahun lalu. Ia menjelaskan subtansi ceramah tersebut hanya untuk menjawab pertanyaan dari jamaah tentang patung dan kedudukan Nabi Isa AS yang tertera dalam Alquran dan Sunah Nabi Muhammad SAW.

Penelusuran GoNews.co, tanya jawab jamaah dengan UAS tentang salib yang disebut terjadi 3 tahun lalu itu, videonya diunggah oleh akun youtube Hombink Siltor pada 16 Agustus 2019, sehari sebelum hari peringatan hari kemerdekaan RI ke 74, dan belum ditemukan video lainnya.

Sebagian keterangan dalam video tersebut berbunyi, "Di "SALIB" ada setan, "jin kafir".. begitu mendengar kalimat itu dalam vidio di upload di salah satu grub fb, kaget, bercampur sedih dan panas hati, apalagi di tambah dengan guyonan menyanyikan kata "HALELUYAH" dengan nada sinis menghina terujar dari bibir mulutmu secara lantang,".

Buntut dari viralnya video tersebut, UAS pun dilaporkan ke polisi atas dugaan penodaan agama. Kasus yang hampir serupa pernah mencuat beberapa tahun lalu dan berbuntut pemenjaraan terhadap eks. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Tapi, GMKI sebagai salah satu pihak yang tercatat turut melaporkan UAS menegaskan, pelaporan pihaknya tidak terkait sama sekali dengan luka kasus Ahok.***