HARARE - Aksi super berani dilakukan seorang ibu di Zimbabwe untuk menyelamatkan anaknya yang berusia 3 tahun dari terkaman buaya.

Dikutip dari sindonews.com, wanita pemberani bernama Maurina Musisinyana, yang berusia 30 tahun itu, mengatakan, serangan buaya terhadap putranya terjadi ketika dia sedang memancing di sekitar Sungai Runde yang dipenuhi buaya dengan saudara perempuannya.

Saat memancing, dia meninggalkan anak-anaknya yang sedang bermain di tepi sungai.

Ketika sibuk memancing, dia mendengar teriakan anaknya. Dia berlari menuju sumber teriakan tersebut. Dia mendapati payung mengambang di air dan buaya menyeret anaknya, Gideon, yang baru berusia 3 tahun.

Maurina yang hampir putus asa nekat melawan buaya tersebut. Dia melompat ke atas satwa itu dan menggunakan jari-jarinya untuk menutup hidung buaya. Aksinya berhasil memaksa buaya tersebut melepaskan cengkeraman rahangnya pada Gideon.

Dia kemudian bergegas merebut Gideon, tetapi buaya itu menggigit tangan Maurina hingga terluka parah.

Gideon menderita pendarahan hebat dan cedera wajah yang membuatnya sulit bernapas. Bocah kecil itu kemudian dilarikan ke rumah sakit di dekat Taman Nasional Gonarezhou. Gideon telah berangsur pulih.

Maurina, asal desa Chihosi, Chiredzi, mengatakan, ''saya menekan hidungnya dengan keras, tips yang saya pelajari dari para tetua.''

''Jika Anda mencekik buaya pada hidungnya, ia kehilangan kekuatannya dan itulah yang saya lakukan,'' katanya.

''Saya menggunakan tangan saya yang lain untuk membebaskan kepala balita saya dari rahangnya. Bahkan sampai hari ini, saya masih tidak percaya saya menyelamatkan anak saya,'' ujarnya, seperti dikutip dari Daily Mirror, Sabtu (18/4/2020).

Reptil kebanyakan bernapas melalui mulutnya, tetapi ketika bergulat dengan mangsa di dalam air, katup mulut tetap tertutup dan mereka bernapas melalui lubang hidung.

Sungai Runde dipenuhi dengan buaya Nil—yang dapat tumbuh hingga sepanjang 20 kaki (6 meter) dan beratnya mencapai 120 stone (762 kg). Satwa-satwa ini diperkirakan menyerang lebih dari 200 orang dalam setahun. ***