DUMAI, GORIAU.COM - Pembangunan tugu burung serindit yang melambangkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Kota Dumai nampaknya bakal dirobohkan masyarakat, mengingat pembangunan tugu tersebut menimbulkan kontrovesi mendalam bagi sejumlah tokoh masyarakat Dumai. Pernyataan ini secara tegas disampaikan, Hasrizal, anggota DPRD Dumai, kepada sejumlah wartawan, kemarin.

''Ini bisa seperti di perobohan empat patung wayang yang menghiasi Kota Purwakarta. Sebab kebijakan yang dilakukan oleh Pemko Dumai, tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu bersama masyarakat atau kepada sejumlah tokoh pemuka ada. Bahkan kebijakan yang dilakukan oleh Pemko Dumai, itu tanpa adanya koordinasi dengan baik kepada dewan,'' ungkap Hasrizal menindaklanjuti polemik soal pembangunan tugu burung serindit di Simpang Sukajadi tersebut.

Menurut Hasrizal, penggantian tugu kapal Lancang Kuning tersebut dianggap merusak salah satu ikon Kota Dumai. Menurut dia, tugu kapal Lancang Kuning itu melambangkan heterogenitas di Kota Dumai. Ditambahkannya, bagaimanapun banyak etnis yang ada di Dumai ini juga ikut berpartipasi dalam sumbangsih pembangunan dan mendukung kemajuan Dumai.

''Saya bukan tidak setuju dengan pembangunan tugu, tapi kenapa harus diganti? Pembangunan tugu burung Serindit dengan mengganti tugu sebelumnya saya rasa tidak tepat, karena tugu kapal lancang kuning sudah lama melambangkan nasionalis dan heterogenitas di Kota Dumai. Jadi dengan adanya polemik ini jangan salahkan masyarakat jika saja tugu yang dibanggung oleh Bank Riau Kepri tersebut dirobohkan," tegas Hasrizal sebagaimana dikutip www.goriau.com dari dumaisatu.com.

Dijelaskan anggota DPRD Dumai yang selama ini memiliki olah vokal lantang dalam menyikapi persoalan menyangkut perkembangan pembangunan Dumai menyebutkan, jika ingin membangun tugu mengapa pemerintah tidak mencari tempat yang lain sehingga tidak merusak tugu yang sudah lama dibangun dan juga menjadi salah satu tugu sejarah yang juga menjadi ikon Kota Dumai, yang melambangkan keberagaman etnis di Dumai.

''Kami menilai pemimpin Dumai ini sudah mengabaikkan kebijakannya yang pro rakyat. Seharusnya sebagai seorang pemimpin itu selalu bijak dalam menetukan suatu keputusan, jangan sampai menciderai hati masyarakat. Kalau sudah begini, saya pun tidak tanggung jawab kalau masyarakat merobohkan tugu itu. Karena masyarakat sendiri sudah merasa di hianati kepercayaannya oleh pemimpinnya,'' tegas Hasrizal, Anggota DPRD Dumai.

Sebelumnya, keberadan tugu maskot PON bergambar burung serindit terus mendapat kecaman ditengah masyarakat Kota Dumai dan kali ini Komite Melayu Bersatu Dumai (KMBD) meminta agar keberadaan tugu yang terletak di persimpangan Jalan Sukajadi diganti dengan yang lain. Demikian dikatakan Ketua KMBD Sean Said, didampingi Sekretarisnya H Khidir Indra SE. ''Kita meminta kepada Pemerintah Kota Dumai untuk segera merubuhkan dan menganti tugu maskot PON di persimpangan Jalan Sukajadi,'' tegasnya.

Menurutnya sudah banyak elemen dan masayarakat Melayu yang memberikan statmen agar tugu itu ditinjau kembali, karena sudah sangat tidak enak dipandang oleh masayrakat melayu di Kota Dumai. Apalagi, beberapa tahun yang silam dari LAMR Kota Dumai pernah menerbitkan sebentuk himbauan agar dalam membuat tugu tidak harus bergambar bentuk tubuh manusia atau bentuk hewan. Namun sekarang itu seolah tidak diindahkan oleh Pemerintah Kota Dumai.

"Jika memang tidak mau di ganti, maka kita dari KMBD siap untuk mengganti atau merubuhkan tugu itu. Karena kita memandang sudah banyak kejanggalan dan kesalahan dari gambar tugu itu. Jikapun mengikuti lambang dari logo PON, kenapa harus memakai tanjak, ditambah lagi tanjak yang dibuat merupakan lambang raja yang memerintah kerajaan. Dimana tanjak itu tegak berdiri, Sementara sebagai tanjak untuk masyarakat umum tanjak itu harus dilipatkan, artinya itu sudah tidak lagi sesuai dengan lambang dari PON itu sendiri. Untuk itulah kita meminta dengan tegas agar pemerintah Kota Dumai dapat segera mengantikan dengan bentuk tugu yang lain," tegas Yong Sean. ***