PEKANBARU - Terjadi kekeliruan data antara Badan Pusat Statistik (BPS) terkait 12 orang Wisata Mancanegara (Wisman) masuk melalui Provinsi Riau, ternyata adalah pekerja.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Pujo Harinto, kalau Kapal ART Progress yang ditumpangi 4 orang Warga Negara Asing (WNA) itu adalah kapal tanker yang mengangkut minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dari Dumai ke India. Kapal tanker ini tiba di Pelabuhan Dumai pada tanggal 27 April 2021 lalu.

Empat orang WNA itu dinyatakan positif Covid-19, satu Kapten Kapal warga negara India, dirawat di rumah sakit yang ada di Kota Pekanbaru, dan 3 arang anak buah kapal isolasi mandiri di dalam kapal.

“Mereka itu bukan wisatawan, mereka itu kru kapal yang sandar di Dumai. Jadi tak ada wisman masuk ke Riau sejak Covid-19," kata Pujo, didampingi Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Riau, M. Tito Andrianto, Sabtu (8/5/2021).

Lalu Pujo menyinggung ada delapan WNA masuk lewat bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Delapan orang itu masuk dengan pesawat charter.

"Untuk di bandara SSK II itu juga sama, itu pekerja asing di salah satu perusahaan di Riau. Mereka itu charter flight karena ada pekerjaan, jadi beda WNA datang bekerja dengan wisman. Wisman belum diizinkan masuk," katanya.

Pujo kemudian menjelaskan, ada perbedaan istilah antara kantor Imigrasi dan BPS. Di mana, semua WNA masuk ke Indonesia tidak seluruhnya untuk berwisata. Tetapi ada juga dalam rangka pekerjaan.

"Mereka (BPS) salah menilai. Dikira orang asing masuk itu adalah wisman, padahal bukan. Jadi sudah kami klarifikasi lagi ke BPS kemarin, saya temui langsung kepala BPS Riau dan ternyata mereka juga dapat dari Pariwisata," terang Pujo.

Sementara Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Riau, M. Tito Andrianto, menegaskan bahwa, semua WNA yang masuk ke Indonesia dengan tujuan wisata masih dilarang.

Seluruh WNA yang datang harus mendapatkan pengecualian sesuai regulasi dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor 26 Tahu 2021.

“Kabar yang beredar itu keliru. Dikira orang asing masuk itu adalah wisman, padahal bukan. Jadi sudah kami klarifikasi lagi ke Badan Pusat Statistik (BPS) Riau kemarin, saya temui langsung Kepala BPS Riau dan ternyata mereka juga dapat dari Pariwisata," kata Tito.

Tito kembali mengatakan kalau Wisatawan asing belum ada yang masuk ke Riau, menurut Tito, karena tempat pemeriksaan Imigrasi (TPI) belum dibuka, sehingga tidak ada WNA masuk kecuali yang diizinkan untuk kepentingan tertentu. 

"TPI sampai saat ini belum ada buka dari situ, makanya kita bingung juga karena di daerah lain juga tidak ada masuk. Orang asing yang masuk hanya yang boleh oleh aturan selama COVID-19," ujarnya.

Terakhir Tito membeberkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan pembukaan TPI untuk menerima kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sesuai arahan pemerintah pusat. Pelabuhan Dumai menjadi salah satu pintu masuk yang telah diizinkan untuk para PMI.

Diberitakan sebelumnya, BPS Riau merilis ada 12 orang wisman yang masuk ke Riau selama Maret 2021. Bahkan jumlah ini disebut naik jika dibanding bulan sebelumnya.

Pada Maret 2021, dari empat pintu masuk Riau tercatat ada 12 orang wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Provinsi Riau, yaitu melalui Bandara SSK II sebanyak delapan wisman dan dari pelabuhan Dumai sebanyak empat wisman.***