SELATPANJANG - Seorang pemuda di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau yang sempat dihebohkan telah dipukul secara tiba-tiba saat boncengan dengan kekasihnya dibantah oleh pihak bersangkutan (terlapor).

Pemuda bernama Galeh ini sempat dilaporkan ke pihak kepolisian Polsek Tebing Tinggi atas dugaan pemukulan terhadap M Reza (nama sebelumnya kumbang) saat bersama kekasihnya Riska (nama sebelumnya bunga).

Galeh tidak terima atas tudingan terhadap dirinya yang telah dituduh memukul Reza. Menurut Galeh apa yang diungkapkan Reza tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta dilapangan saat kejadian.

"Apa yang dikatakan itu tidak benar, karena tidak sesuai dengan fakta dilapangan saat kejadian," ujar Galeh kepada GoRiau.com, Senin (9/8/2019) malam.

Menurut cerita Galeh, kejadian dengan fakta dilapangan sangat jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Reza. Sehingga menurut Galeh, Reza bercerita malah membalikkan fakta.

Diceritakan Galeh, permasalahan itu berawal pada Minggu (8/9/2019) saat Ia bersama dengan temannya melihat sepasang kekasih yang bercumbu (bercium) diatas sepeda motor yang berjalan dengan kecepatan rendah.

Kebetulan saat itu sepeda motor dikendarai oleh Riska sedangkan Reza berada dibelakang atau dibonceng. Melihat sepasang kekasih itu yang dinilai telah melakukan hal yang tidak senonoh maka Galeh pun mencoba untuk memperingatkan dengan mencapai telinga Reza.

"Karena mereka (sepasang kekasih) melakukan hal yang tidak senonoh diatas kenderaan maka saya capai telinganya dengan maksud untuk menegur. Hanya menyapai telinganya saja, tak ada memukul seperti apa yang disampai Reza bahwa dia dipukul, itu tidak benar," tegas Galeh lagi.

Kemudian sambung Galeh, Ia pun terus pergi dan untuk mengantarkan temannya ke pelabuhan kempang (ujung dorak). Setelah mengantarkan temannya ke pelabuhan kempang tersebut maka saat hendak pulang dan masih ditengah perjalanan Galeh pun kaget saat dilambai oleh Reza yang saat itu berada di kediaman Riska.

Mendapat lambaian itupun Galeh langsung berhenti dan memakir sepeda motornya kemudian menemui Reza. Saat ditemui Reza pun bertanya dengan mengeluarkan nada yang agak mengeras.

Setelah berhadapan dan sempat terjadi cekcok mulut, Reza pun menarik kerah baju Galeh. Melihat kondisi mulai memanas maka Galeh pun mencekal leher Reza sehingga terjadi perlawan antara Galeh dan Reza.

"Sudah sempat saya lepas lehernya itu tapi dia malah kembali ngajak berantam," cetus Galeh seraya mengatakan bahwa pada saat itu warga semakin ramai yang berdatangan untuk melihat kejadian tersebut.

Dijelaskan Galeh lagi, bahwa saat itu Ia juga sempat menanyakan kepada Reza terkait persoalan tersebut apakah persoalan itu diselesaikan baik-baik atau bagaimana maunya.

"Berulang kali saya tanya namun dia (Reza) tetap bilang mau melapor ke polisi," jelasnya.

Dengan rendah hati, Galeh juga menawarkan untuk mengantarkan Reza pulang ke rumahnya (kampung baru), namun tawaran itu ditolak oleh Reza dan tetap bersikeras untuk melaporkan ke pihak kepolisian.

"Setelah itu saya pun langsung pulang ke rumah (Rintis), kemudian ada telpon dari pihak kepolisian untuk diminta datang ke Polsek Tebing Tinggi. Setelah mendapat pemberitahuan itu saya pun langsung bergegas meski belum sempat mandi dan hanya dengan menukar pakaian saya pun langsung pergi," ungkapnya.

Setelah tiba di Polsek Tebing Tinggi sekitar pukul 19.00 WIB, Galeh diminta bercerita sesuai dengan kejadian saat itu. Keberadaan Galeh hingga pukul 22.00 WIB dan sempat meminta maaf kepada Reza, namun Reza tetap bersikeras untuk melanjutkan persoalan tersebut.

"Setelah mau pulang, saya dipesan untuk menunggu kabar (panggilan selanjutnya)," tuturnya.

Setelah mendapat ungkapan Reza lewat media, maka Galeh merasa tidak senang karena menurutnya Reza telah bercerita tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya dan telah melakukan pecemaran nama baik terhadap dirinya.

Menurut Galeh pula, dengan pemberitaan yang telah menyebarluas itu Ia telah dirugikan karena selain pencemaran nama baik juga menyangkut pekerjaannya.

"Orang kantor sudah banyak yang nanya terkait permasalahan itu. Saya pun jadi kaget setelah mendengar cerita Reza lewat pemberitaan karena fakta dilapangan tidak seperti itu," pungkas Galeh yang mengaku bahwa dirinya saat ini mengabdi sebagai tenaga honorer di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti.***