TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Seorang Asisten  Afdeling, SA (50) yang bekerja di salah satu perusahaan di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) harus dilarikan ke Rumah Sakit Otorita Pulau Batam Kepulauan Riau dikarenakan mengalami luka tusukan di bagian kepala.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kapolres Inhil, AKBP Suwoyo melalui Kapolsek Pelangiran, IPTU Ali M Siregar kepada GoRiau.com, Selasa (10/2/2015) penganiayaan tersebut terjadi saat proses pembagian gaji karyawan.

Dari keterangan pelapor yang merupakan saksi dari kejadian tersebut, dikatakan Ali kejadian terjadi pada Jumat (6/2/2015) lalu sekitar pukul 14.45 WIB, dimana saat itu pelapor sedang membagikan amprah atau slip gaji karyawan, lalu pelapor mendengar suara teriakan dari dalam Kantor Afdeling 4 Kebun Nyato.

''Mendengar teriakan tersebut pelapor langsung masuk ke dalam kantor dan melihat salah satu karyawan yaitu AR (30) memegang sebilah senjata tajam jenis golok yang panjangnya lebih kurang 30 centi meter dan sudah berlumuran darah,'' jelas Kepolsek.

Kemudian ditambahkan Kapolsek, pelapor langsung memegang tangan AR sambil berusaha melepaskan golok yang berlumuran darah itu namun tidak berhasil, dan tak lama kemudian AR lari sambil membawa golok tersebut.

''Setelah AR pergi, pelapor melihat kepala SA yang merupakan warga asal Lombok itu sudah terluka dan mengeluarkan darah. Setelah itu bersama karyawan yang lain, mereka langsung membawa korban ke klinik dan kemudian dirujuk ke RS Otorita Pulau Batam,'' ujar Ali.

Atas kejadian itu, pihaknya di Kepolisian Sektor Pelangiran dikatakan Ali kemudian mendatangi TKP dan mencari AR. ''Saat ini AR sudah kita amankan di Mapolsek Pelangiran,'' tukas Kapolsek.

Dari keterangan AR dijelaskan Kapolsek bahwa kenekatan menusuk atasannya itu dikarenakan faktor gaji yang menurut AR terlalu banyak potongan.

''Itu dugaan sementara, karena kita belum meminta keterangan dari korban, saat ini korban masih dirawat di Rumah Sakit,'' terang IPTU Ali M Siregar.(ayu)