PEKANBARU - Berupaya mengangkat nama Provinsi Riau melalui sektor pariwisata, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disperaktif) Provinsi Riau meluncurkan Cerita Baru Center berkonsep modernisasi media.

"Launching Cerita Baru Center dimaksudkan untuk menjadi pusat informasi pariwisata terpadu Provinsi Riau, baik itu masyarakat luas hingga pelaku bisnis," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Fahmizal Usman kepada GoRiau.com, Rabu. (18/11/2015).

Cerita Baru Center Ini pun dirancang Fahmi sebagai konsep baru promosi pariwisata Riau melalui modernisasi media yang memanfaatkan mendunianya jejaring sosial. Diharapkan strategi promosi ini dapat menembus berbagai kalangan yang saat ini notabene melek internet. Cerita Baru Center juga akan membuka gerai di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Selain itu, giat promosi pariwisata Riau juga akan dilakukan dengan meluncurkan iven-iven melalui Kementerian Pariwisata RI seperti halnya iven selancar Bono di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

"Kita juga akan melaunching iven-iven Riau di Kementerian Pariwisata yang akan dibantu juga oleh media-media nasional," imbuhnya.

Hal ini pun disambut baik oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Dalam pidatonya, Plt Gubri mengatakan bahwa Provinsi Riau telah unggul lebih dulu dalam sektor perminyakan dan perkebunan. Sehingga untuk mengangkat nama Riau diperlukan strategi baru dengan cara mengembangkan sektor-sektor lain salah satunya di sektor pariwisata.

"Riau mampu berkembang di sektor pariwisata berbasis budaya, tinggal kita kembangkan dan perbaiki infrastrukturnya," papar Plt Gubri.

Selama ini menurut Andi Rachman sapaan akrab Plt Gubri, masyarakat Riau lebih tergoda dengan potensi wisata daerah lain. Maka dari itu inilah saat yang tepat untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa potensi wisata Riau tidak kalah dari daerah lainnya. Bahkan Riau memiliki 250 objek pariwisata yang belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat luas.

"Riau sangat berpotensi untuk ikut bersaing di bisnis wisata. Sekali dayung dua pulau terlampaui, seperti halnya pepatah inilah Riau akan mencapai visi Riau 2020 sebagai pusat kebudayaan Melayu," jelas Andi Rachman. ***