PEKANBARU - Bakal Calon Bupati Bengkalis, Masuri sampai hari ini belum memutuskan untuk mundur dari pencalonan di Pilkada Bengkalis, meski sejumlah Paslon sudah hampir dipastikan berlayar.

Sebut saja, ada Paslon Abi Bahrun - Herman yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan jumlah 8 kursi dan tambahan 1 kursi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Kemudian ada Paslon Kasmarni - Bagus Santoso yang diusung oleh empat partai. Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6 kursi, Nasdem dengan 3 kursi, Partai Bulan Bintang dengan 1 kursi, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 3 kursi.

Kepada GoRiau.com, pria yang akrab disapa Mas Bagong ini bahkan mengaku sudah beberapa hari ini di Jakarta sebagai bentuk keseriusannya maju di Pilkada Bengkalis.

Disampaikan Mas Bagong, memang tidak mudah untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) dukungan dari partai politik, tapi ia akan terus berusaha meyakinkan para elite parpol di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

"Tidak mudah memang, tapi kalau kita bergerak dan terus meyakinkan parpol, InsyaAllah ada jalannya," kata Mas Bagong melalui sambungan seluler, Rabu (15/7/2020).

Sebagai informasi, saat ini ada sejumlah partai yang belum memberikan SK dukungan di Pilkada Bengkalis. Diantaranya, Golkar (8 kursi), PDIP (6 kursi), Perindo (1 kursi), dan Gerindra (6 kursi).

"Intinya, semua Parpol yang belum mengeluarkan SK, saya terus bangun komunikasi," tambahnya.

Terkait kabar Demokrat yang 'menganggur' akibat ditinggal PKS, Masuri mengaku juga sudah mendapat kabar tersebut, dan sudah mulai menjalin komunikasi dengan Demokrat.

"Iya saya sudah dapat kabarnya, barusan saya juga telpon Nur Azmy, saya beri semangat, motivasi. Dia sudah saya anggap sebagai adik saya, walau kami sama-sama bersaing maju di Pilkada, saya juga gak mau semangat putra terbaik Bengkalis ini surut, kami sama-sama punya niat membangun Bengkalis," pungkasnya.

Disinggung apakah ia berminat berpasangan dengan Nur Azmy, Mas Bagong menyebut kecil kemungkinannya, mengingat ia dan Nur Azmy sama-sama berasal dari Bengkalis kepulauan.

Mas Bagong juga tentunya berpikir realiatis. Ia pasti memikirkan basis suara di Bengkalis daratan, terlebih Kecamatan Mandau. Makanya ia sudah menyiapkan pasangan dari Mandau.

Tapi ia belum bisa mengungkap siapa orangnya, karena ia masih menunggu komunikasi dengan Parpol. Apalagi dalam komunikasi itu, ia menyatakan siap jika diberi syarat harus berpasangan dengan kader Parpol tersebut.

"Untuk pasangan eksternal sebenarnya ada, kita ambil tokoh Mandau. Tapi kalau diminta Parpol maju mendampingi kadernya, kita juga siap,” tegasnya.

Lebih jauh, Masuri mengaku agak kesulitan mendapat SK dukungan Parpol mengingat dirinya bukan kader apalagi pengurus Parpol sebelumnya.

"Makanya saya siap jadi kader partai, saya ini belum berwarna, tapi kalau ada yang mau mewarnai saya dan menjadikan saya kader, saya siap dengan komitmen itu," tuturnya.

"Saya serius mau membangun Bengkalis, memperbaiki tatanan pemerintahan dan lainnya serta mengoptimalkan potensi yang ada. Saya tak mau menyebut kekurangan pemerintahan sebelumnya, yang jelas kebijakan bagus tetap dipertahankan, mana yang kurang baik itu kita perbaiki,” tutup Kepala Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bengkalis ini.

Selain Mas Bagong, sejumlah nama lainnya juga masih terus berjuang merebut selembar kertas dari DPP Parpol. Diantaranya Ahmad Syah Harrofie dan Ridwan Yazid. ***