PANGKALAN KERINCI - Mengenalkan alam sejak dini harus dilakukan oleh sekolah dengan berbagai cara. Salah satunya SD Global Andalan Estate Pelalawan. Sekolah yang berlokasi di Kabupaten Pelalawan ini menyulap sekolah dasar konvensional menjadi sekolah alam.

Manager Yayasan Global Andalan, Jansen Yudianto mengatakan para siswa tetap belajar sesuai dengan kurikulum yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, para siswa juga memperoleh ilmu tambahan mengenai lingkungan.

“Pendidikan berbasis kurikulum dilaksanakan dari Senin hingga Jumat, untuk pendidikan alam diberikan hari Sabtu,” ujar Jansen.

Jansen menjelaskan berbagai tambahan, pertama pendidikan lingkungan agar para siswa bisa menjaga lingkungan. Kedua, para siswa diajarkan untuk melakukan kebiasaan recyle, reuse, dan reduce. Ketiga, mereka diberikan pemahaman untuk terus menjaga kelestarian alam. Keempat, para siswa juga diajarkan untuk memiliki keterampilan kerja agar bisa mandiri di masa depan.

"Rata-rata anak di sini jarang menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi karena keterbatasan ekonomi. Kalau di sekolah konvensional di tingkat SMA para murid tidak diajarkan keterampilan kerja. Kalau di sini, para lulusan sudah memiliki kecakapan hidup," ungkap Jansen.

Jansen menuturkan pihak yayasan bersama RAPP berupaya untuk terus membantu para siswa berprestasi agar bisa meneruskan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Cara yang digunakan yakni dengan mengajarkan murid bercocok tanam di mana hasilnya akan dijual kepada masyarakat setempat. Hasil dari penjualan tersebut digunakan yayasan untuk memberikan beasiswa kepada siswa. Program tersebut menjadi program tahunan di mana pada tahun lalu yayasan berhasil memberikan beasiswa kepada lima siswa berprestasi.

Jansen menceritakan tahun 2007 Yayasan Global Andalan yang ada di bawah RAPP ini memutuskan untuk menyulap sekolah menjadi sekolah alam dengan nama Sekolah Global Andalan Pelalawan Estate. Keputusan yayasan untuk mengambil alih sekolah tersebut adalah untuk menampung anak-anak kontraktor atau buruh lepas yang bekerja di RAPP. Namun dalam perjalanan, sekolah juga menampung anak-anak dari warga setempat serta anak karyawan RAPP.

“Manajemen RAPP pun memutuskan untuk memberikan lahan seluas tiga hektare guna pembangunan sekolah alam tersebut. Akhirnya, pada tahun 2015 RAPP merombak bangunan sekolah dari rumah panggung menjadi bangunan kokoh. Tak sampai di situ, RAPP juga mendirikan kelas berbentuk gazebo. Dengan demikian, para murid di sekolah tersebut bisa belajar sesuai dengan kurikulum, tapi juga bisa belajar mengenal alam. Jadi Pak Bey Soo Khiang (Chairman, APRIL Group) bersama dengan Pak Anderson Tanoto (Direktur RGE) datang ke sekolah ini melihat bahwa rumah panggung sudah kurang layak maka mereka memberikan bangunan ini kepada kita tahun 2015,” cerita Jansen.

Selain Sekolah alam di SD Global Andalan estate Pelalawan, RAPP juga memiliki sekolah alam di beberapa daerah operasionalnya seperti SD Global Andalan estate Ukui, SD Global Andalan estate Logas, SD Global Andalan estate Baserah, dan SD Global Andalan estate Cerenti. (rls)