PEKANBARU - Eks aktivis 98, Masril Ardi angkat bicara terkait adanya sekolompok anak muda yang menolak kehadiran dan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Riau.

Dikatakan pria yang biasa disapa Ardi Riau ini, harusnya anak-anak muda bisa bersikap kritis atas kondisi negara hari ini, bukan malah melakukan pembungkaman terhadap pergerakan.

Karena menurut Mantan Relawan yang Prabowo-Sandi ini, kebebasan berpendapat sudah jelas diatur dalam UU, maka siapapun boleh memberikan masukan ataupun kritik kepada pemerintah.

"Lagian, apa yang dilakukan KAMI saya rasa sudah sesuai dengan regulasi, mereka tidak pernah melakukan provokasi atau semacamnya, eh ini malah dibilang mau memecah belah," kata Ardi kepada GoRiau.com, Minggu malam (11/10/2020).

Ardi mengingatkan para pemuda yang menentang KAMI ini supaya belajar menghargai pendapat orang lain, apalagi mereka juga mengancam akan membubarkan paksa deklarasi KAMI ini. 

"Dasarnya membubarkan ini apa? Kalau misalnya alasan Covid-19, KAMI isinya orang-orang intelektual, pasti mereka paham pentingnya protokol kesehatan, jadi tidak ada alasan untuk dilarang mendeklarasikan KAMI di Riau," tegasnya.

"Masa reformasi ini kami perjuangkan dulunya bersama para pemuda lainnya supaya kita semua tidak dibungkam seperti masa orde baru dulu, lah ini mau membubarkan orang yang peduli dengan nasib bangsa ini," imbuhnya.

Kepada para simpatisan KAMI Riau, Ardi mengimbau supaya tetap tenang dan tidak terprovokasi, karena dengan adanya penolakan-penolakan seperti ini dia yakin masyarakat lain akan semakin bersimpati terhadap pergerakan KAMI.

Hal senada juga di sampaikan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Alumni Relawan Ganti Presiden 2019, Nurzen, hal semacam ini menurutnya tak elok dalam demokrasi di Indonesia ini.

"Ini bumi melayu yang menjaga kesantunan, jangan ada pernyataan ancam mengancam oleh sekelompok kecil begitu, tak cocok nama mereka ada embel-embel cinta damai," tutupnya.

Sebelumnya, Koordinator Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai, Fandi mengatakan, pihaknya menilai deklarasi KAMI akan berpotensi menimbulkan kegaduhan dan perpecahan di tengah warga Riau yang majemuk serta harmonis, apalagi saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19.

Dia menegaskan, pihaknya menolak deklarasi ataupun kehadiran KAMI di Riau karena dikhawatirkan dapat memecah-belah masyarakat Riau yang saat ini sedang berjuang bersama melawan Covid-19.

"Telah terjadinya penolakan terhadap KAMI di berbagai daerah harusnya menjadi jawaban bahwa masyarakat tidak mau lagi dibodohi oleh tokoh-tokoh yang haus akan jabatan seperti Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan lainnya dengan berkedok demokrasi dan kebebasan berpendapat. Apalagi KAMI mau deklarasi di Riau, ini sangat ditolak oleh Pemuda Riau yang sangat mencintai Riau yang damai dalam kemajemukan," katanya kepada GoRiau.com.

"Bila nantinya KAMI tetap hadir di Riau dalam bentuk apapun, Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai akan mengusir secara paksa," pungkas Fandi saat menutup Konferensi Pers.***