PEKANBARU - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Riau, Eddy A Moh Yatim, mengungkapkan politik dan jurnalistik merupakan dunia yang saling berhubungan.

Hal tersebut disampaikan Mantan Jurnalis senior ini dalam diskusi yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Riau bertema 'Bincang-bincang Jurnalistik tentang Media, Hukum dan Politik' di Mabest Kopi, Sabtu (18/9/2021).

Ketua Komisi V DPRD Riau ini menjelaskan, dunia jurnalistik adalah dunia yang berkaitan dengan semua aktivitas kehidupan, dan tidak ada satupun bidang yang tidak dimasuki oleh jurnalistik, tak terkecuali politik.

Bahkan, kata Legislator Dapil Dumai, Kepulauan Meranti dan Bengkalis ini, teori-teori jurnalistik banyak diterapkan oleh para politisi. Dia mencontohkan, bagaimana tim-tim di belakang Presiden Jokowi bekerja.

"Jadi, peran jurnalistik di dunia politik ini sangat penting, misalnya Presiden Jokowi. Kita bisa lihat bagaimana teori agenda setting itu diterapkan, sosoknya dibranding oleh media," ujar Eddy.

Jika media sudah berkata sesuatu itu benar, sambung Eddy, maka akan menjadi kebenaran oleh publik, apalagi jika informasi serupa disampaikan secara terus menerus. Hal-hal seperti ini yang banyak dipakai oleh tim-tim konsultan politik.

"Dalam konteks ini, para jurnalis malah alpha. Jadi, politisi-politisi ini membentuk tim untuk membangun citra yang positif dengan berbagai macam cara. Walaupun pada dasarnya kualitasnya kurang bagus," tuturnya.

Makanya, dalam setiap kesempatan pelatihan jurnalistik, Eddy terus menyampaikan kepada orang-orang yang berniat menjadi jurnalis bahwa peran jurnalistik sangat vital dan orang yang paham jurnalistik punya tiket untuk kemana saja.

Selain Eddy, ada juga narasumber lain yang dihadirkan, yakni Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau, Zulmansyah Sekedang dan Wakil Rektor III UIR, Dr Admiral, SH MH.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Wakil Dekan III Fikom, Eko Hero M I Kom ini, hadir pula Dekan Fikom, Dr Imam Riauan, M I Kom, Humas UIR, Dr Syafrialdi serta pengurus PWI Provinsi Riau. ***