ROMA - Ribuan orang melakukan demo di Kota Roma, Italia, Sabtu (568/2020). Mereka menolak kewajiban memakai masker dan pemberian vaksinasi terhadap anak sekolah.

Dikutip dari inews.id yang melansir AFP, massa demonstran pada akhir pekan ini antara lain terdiri atas para aktivis antivaksin dan pendukung teori konspirasi.

''Jangan ada masker, jangan ada jarak sosial,'' demikian arti ungkapan yang tertera di sebuah spanduk yang diusung para pengunjuk rasa.

Sementara, pada alat peraga lainnya, tertulis kalimat-kalimat seperti ''Kebebasan pribadi tidak bisa diganggu gugat'' dan; ''Hidup kebebasan!''

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, menanggapi dingin gerakan protes semacam itu. Dia pun meminta para penolak masker dan vaksin untuk menyudahi aksi-aksi mereka.

''Ada lebih dari 274.000 orang yang sakit dan 35.000 meninggal (akibat Covid-19), titik!'' ujarnya.

Dia mengatakan, pemerintah saat ini tidak akan menerapkan penguncian (lockdown) atau karantina untuk keduakalinya. Kendati demikian, langkah semacam itu bisa saja yang dilakukan pada tempat-tempat tertentu jika diperlukan.

Lebih 35.500 orang meninggal akibat wabah Covid-19 di Italia—salah satu negara pertama di Eropa yang terkena dampak paling buruk oleh virus asal China itu. Sejauhi ini, hampir 276.000 kasus infeksi virus corona telah dikonfirmasi di negeri pizza itu.***