SELATPANJANG - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Meranti bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar pelatihan jurnalistik industri hulu migas, bertempat di Hotel AKA, Selatpanjang, Kamis (20/2/2020) siang.

Pembukaan pelatihan jurnalistik industri hulu migas turut dihadiri Kepala Bidang Organisasi PWI Riau Saparuddin Koto, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat, bagian Humas EMP Malacca Strait, Wilya Retno Sari dan para forkopimda Kepulauan Meranti.

Kegiatan melibatkan puluhan peserta dari wartawan yang bertugas di wilayah operasional EMP Malacca Strait khususnya untuk wilayah Kepulauan Meranti dan Kabupaten Siak.

Kegiatan juga diisi dengan penyampaian materi oleh Arilda Septania Wisudawati, yang menjelaskan tentang peran dan fungsi SKK Migas dalam pengelolaan industri hulu migas di tanah air. Dilanjutkan dengan materi dari Silfi Ariani dari Humas SKK Migas, yang menerangkan tentang upaya EMP Malacca Strait SA dalam mengelola migas di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Siak.

Ketua PWI Kepulauan Meranti, Ahmad Yuliar mengatakan, pelatihan jurnalistik industri hulu migas dilaksanakan berkolaborasi dengan SKK Migas Sumbagut dan EMP Malacca Strait SA, guna memperkenalkan bagaimana industri hulu migas itu dilaksanakan EMP sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas.

"Jadi, edukasi terhadap wartawan juga perlu diberikan. Sehingga, informasi tentang hulu migas yang disampaikan ke masyarakat bisa benar," ujarnya.

Ahmad Yuliar juga berharap para peserta seminar bisa mengikutinya dengan baik. Sehingga, wartawan bisa mendapatkan informasi yang benar dan bisa menyajikannya dengan tepat.

"Mudah-mudahan melalui kegiatan ini para peserta yang mengikuti bisa memahami, dan kedepan dalam menyajikan informasi ke masyarakat bisa lebih baik," harapnya.

Seminar tersebut merupakan bagian dari kegiatan Konferensi IV PWI Kepulauan Meranti. Untuk itu, Ahmad Yuliar berharap, kegiatan ini bisa berjalan lancar dan aman hingga pleno Kamis malam, sehingga nantinya melahirkan ketua dan pengurus baru yang lebih baik.

"Jadi, untuk kegiatan konferensi kita, pagi ini diawali dengan aktifitas pelatihan jurnalistik, dan malam nanti akan dilanjutkan dengan pleno. Saya berharap, siapapun yang terpilih nantinya tetap bisa menjaga marwah organisasi, menjadikan PWI sebagai organisasi terdepan serta meningkatkan kualitas dan kapasitas khususnya di Kepulauan Meranti," ungkapnya.

Seminar secara resmi dibuka oleh Sekda Kepulauan Meranti, Bambang Supriyanto. Dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pengurus PWI Kepulauan Meranti periode 2017-2020 yang telah banyak membantu Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Dia berharap, hubungan baik tersebut berlanjut pada kepengurusan baru berikutnya.

"Pemerintah daerah sangat mendukung apa yang telah dilakukan rekan wartawan khususnya dalam rangka menjalankan fungsi jurnalistiknya, sehingga memberikan sumbangsih besar bagi pembangunan di daerah khusunya Kepulauan Meranti," sebut Bambang.

Menurutnya, keberadaan PWI di Kepulauan Meranti sangat penting dalam mewujudkan wartawan di bawah naungan PWI adalah wartawan profesional dan benar-benar memahami kode etik jurnalistik.

"Kepada ketua PWI terpilih nantinya, kami berharap tetap melanjutkan apa yang telah dilakukan ketua sebelumnya. Termasuk kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah," harapnya.

Sementara, Sekretaris PWI Riau, Amril Jambak mengatakan, SKK Migas dan KKKS EMP Malacca Strait selama ini sangat berperan dalam mendukung pendidikan yang ada di PWI Provinsi Riau.

"Pelatihan jurnalistik merupakan program utama bagi PWI Riau. Karena, hingga 2022 mendatang program utama PWI Riau adalah pendidikan dan uji kompetensi wartawan," ucapnya.

Dijelaskan Amril Jambak, masih banyaknya anggota yang belum dinyatakan kompeten merupakan tugas berat bagi PWI Provinsi Riau. Dari jumlah sekitar 1.200-an, anggota yang sudah UKW baru 400-an.

"Untuk konferensi itu sudah diatur dalam PD/PRT PWI. Jadi, bagi kawan yang belum terpilih harap legowo. Kalau bisa dengan musyawarah mufakat saja. Karena yang punya hak pilih di PWI Kepulauan Meranti hanya 11 orang," tutupnya.

Disamping itu, Area Manager EMP Malacca Strait SA, Bonar Arinindito mengatakan, industri hulu migas merupakan industri strategis nasional. Keberadaannya butuh peran serta stakeholder, seperti pemerintah daerah, aparat kemanan, dan masyarakat luas termasuk awak media sebagai mitra kerja.

Selain itu dia juga mengatakan jika pers memiliki peran yang sangat besar dalam menciptakan iklim dunia usaha yang aman dan kondusif, termasuk di industri hulu migas. Menurutnya pers yang profesional dalam melakukan tugas jurnalistik akan membantu dunia usaha untuk turut memberikan sumbangsih bagi pembangunan daerah dan masyakarat sekitar. 

"Awak media juga telah banyak memberi kontribusi positif dengan pemberitaan positif dan berimbang," paparnya.

Disebutkan Bonar, saat ini EMP Malacca Strait SA telah melakukan banyak kegiatan di Kabupaten Kepulauan Meranti, seperti kegiatan driling, seismik serta pembangunan fasilitas produksi migas.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu EMP Malacca Strait sehingga kegiatan-kegiatan yang kami lakukan bisa berjalan dengan baik, lancar dan aman," sampai dia.

Selanjutnya, Bonar mengucapkan selamat melaksanakan konferensi kepada PWI Kepulauan Meranti, dan berharap nantinya menghasilkan pengurusan yang solid, serta program kerja yang selaras dengan kemajuan daerah.

Sementara, Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Arilda Septania Wisudawati menyampaikan, SKK Migas dan KKKS sangat gencar dalam memberikan edukasi kepada wartawan terkait kegiatan yang dilakukan.

"Dengan edukasi yang kita berikan, kita berharap para wartawan bisa memahami terkait kegiatan hulu migas, sehingga dalam menyampaikan ke masyarakat bisa benar dan berimbang, tanpa ada monetisasi negatif dan menyudutkan satu pihak," sebutnya.

Sejauh ini, akui Arilda, komunikasi antara PWI dan SKK Migas maupun KKKS sangat baik. Karenanya, pihaknya terus melakukan koordinasi guna meningkatkan keakraban yang terbaik lagi kedepannya.

"Dengan pemberitaan positif akan memberikan doa yang baik untuk SKK Migas dan KKKS EMP dalam melakukan kegiatan eksplorasi," pungkasnya.***