BANGKINANG - PT Kawasan Kurma Indonesia (KKI) cabang Riau melakukan panen kurma perdana di Desa Ranah Sungkai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Minggu (24/3/2019).

Pada kesempatan ini, sekaligus dilakukan peresmian kawasan wisata oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, Zulia Dharma.

Direktur PT KKI, Syafrizal menyampaikan, pembangunan kebun kurma di Desa Ranah Sungkai ini mendapatkan dukungan dari seluruh elemen.

Ia menjelaskan, perusahaan saat ini telah memberdayakan tenaga kerja lokal, dimana saat ini tercatat ada 25 orang tenaga harian lepas dan 18 orang karyawan tetap.

"Dalam pembangunan dan perawatan kebun kurma ini, KKI dibantu tenaga ahli dari Thailand. Sebagian karyawan KKI juga telah belajar ke Thailand bagaimana menanam dan merawat tanaman ini," kata Syafrizal.

Lebih lanjut Syafrizal, areal yang sudah dibersihkan di kawasan ini seluas 194 hektare dari total 500 hektare dengan umlah kapling sebanyak 3.579. "Selain di Riau, KKI telah mendapatkan kepercayaan di 10 provinsi," ungkapnya.

Syafrizal berharap juga dukungan dari pemerintah daerah, karena menurutnya, brand kurma di Riau saat ini berada di Kabupaten Kampar. Dan kurma di Ranah Sungkai tersebut bukan kurma di gurun pasir Arab Saudi, tapi yang telah berkembang di Thailand.

"KKI juga melibatkan konsultan berpengalaman. Selain dari Thailand juga dari Mesir. KKI menghasilkan bibit dari kultur jaringan, dan perusahaan juga sedang membuat desain pabrik. Hilirnya barhee dibuat gula," ujarnya.

Sementara itu Zulia Dharma mengapresiasi apa yang dilakukan oleh KKI. Ia mengaku senang karena KKI di Ranah Sungkai tersebut punya potensi dari sisi kepariwisataan karena letaknya cukup trategis, tidak jauh dari PLTA Koto Panjang.

"Dalam waktu dekat akan dilaksanakan iven dayung internasional di Danau Rusa yang tak jauh dari kebun kurma KKI. Dan ini merupakan momen untuk mengenalkan KKI kepada dunia dan wilayah lain di Indonesia," sebutnya.

Zulia Dharma menyarankan KKI untuk memanfaatkan lahannya dengan menanam tanaman tumpang sari. Selain hasilnya juga mendukung wisata, menurut Zulia, juga akan bisa menggaji pekerja dari masyarakat Ranah Sungkai.

Camat XIII Koto Kampar, Rahmat Fajri memuji investasi yang dilakukan masyarakat dan perusahaan sehingga diharapkan mengurangi pengangguran, khususnya di sekitar lokasi perusahaan.

Camat berharap KKI selalu berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar demi berkembangnya kurma di Ranah Sungkai. Acara ini terlihat dihadiri Kapolsek XIII Koto Kampar AKP Budi S, Danramil XIII Koto Kampar dan undangan lainnya. ***