JAKARTA - Mewujudkan Provinsi Riau yang siap bersaing, bermartabat, sejahtera dan unggul di Indonesia, Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Nasution, ada program kerja 100 hari. Program akan dijalankan setelah keduanya efektif berkantor, Jumat (22/2/2019).

Penangan masalah Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) pada urutan pertama.

"Pada pemimpin sebelumnya sudah menetapkan Riau status siaga terhadap Karlahut, tindak lanjut dari status ini kami melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan ke daerah-daerah. Ini menjadi kerja pertama program kerja 10 hari kami," ungkap Syamsuar kepada GoRiau.com, Kamis (21/2/2019) di Jakarta.

Dalam dunia pendidikan, kata Syamsuar, dia menyiapkan Ranperda (rancangan peraruran daerah) wajib belajar 12 tahun, dan memastikan anak usia SLTA mendapatkan pendisikan di SMA/SMK/MA.

"Kita juga membenahi pelayanan kesehatan melalui BPJS di rumah sakit pemerintah dan swasta," kata Syamsuar.

Dalam program kerja 100 hari ini, Syamsuar juga melakukan pembenahan pengelolaan aset daerah. Selain itu juga menyiapkan call center pengaduan masyatakat.

"Menyiapkan serana dan prasarana video conference gubernur dan wakil gubernur dengan bupati/walikota. Sekaligus melakukan pembenahan birokrasi," jelas Syamsuar.

Berikutnya, Syamsuar bersama Edy Nasution, merumuskan konsep Riau hijau dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Kemudian meningkatkan pencapaian reforma agraria berupa perhutanan sosial dan Tora.

"Terakhir, meningkatkan koordinasi kabupaten/kota dengan kantor pajak dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak penghasilan dan PBB Perkebunan," ujar Syamsuar. (advertorial)