MAKASSAR - Demonstrasi di depan gedung DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) ricuh, Selasa (24/9). Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa. Demonstran kemudian kocar kacir menyelamatkan diri ke berbagai arah.

Dilansir merdeka.com, massa membalas tembakan gas air mata dengan lemparan batu. Polisi melalui pengeras suara mengimbau agar massa tenang.

Kericuhan diduga terjadi usai mahasiswa membakar ban dan karangan bunga yang berada di kompleks DPRD. Situasi kemudian memanas hingga kedua pihak terlibat kericuhan.

Massa datang ke kantor DPRD untuk menolak UU KPK hasil revisi dan RKUHP. Demonstrasi awalnya berlangsung damai, hingga akhirnya berujung ricuh.

Hari ini 85 legislator baru DPRD Sulsel dilantik. 1.900 personel kepolisian diturunkan untuk mengawal kegiatan pelantikan legislator periode 2019-2024.

"Kita turunkan 1.900 personel untuk mengamankan kegiatan hari ini termasuk unjuk rasa atau penyampaian aspirasi yang akan dilakukan adik-adik mahasiswa," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Wahyu Dwi Ariwibowo yang ditemui di lokasi, Selasa (24/9).

Ribuan personel kepolisian itu dipusatkan di sekitar kantor DPRD Sulsel dan di bawah fly over, Jl Urip Sumoharjo. Mereka ini dari dari Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar serta personel BKO dari wilayah Makassar raya. Antara lain dari satuan Brimob dan Sabhara.

Di samping itu, kesiagaan pengawasan juga dilakukan di kampus-kampus asal mahasiswa yang rencananya turun hari ini.

"Bagi adik-adik mahasiswa yang akan sampaikan aspirasinya di DPRD Sulsel, hanya diperkenankan di luar pagar. Tidak boleh masuk ke halaman untuk menjaga ketertiban dan kelancaran kegiatan pelantikan," katanya.***