PEKANBARU - Menjelang pelantikan Presiden Republik Indonesia, Ir.Joko Widodo, tanggal 20 Oktober 2019 mendatang, Polda Riau siapkan 2.000 perseonel untuk pengamanan saat pelantikan Presiden.

Polda Riau gelar Apel Kesiapan Perlengkapan Perorangan dan Peralatan di Mako Brimob Polda Riau, Senin (14/10/2019) pagi tadi dipimpin langsung oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, didampingi oleh Wakapolda Riau dan PJU Polda Riau.

Apel gelar pasukan dimulai dengan pemeriksaan kelengkapan dan kesiapan personel Brimob yang akan bertugas pada 20 Oktober mendatang. Kapolda Riau memastikan peralatan yang digunakan seperti amunisi gas air mata, kopel dan kelengkapan lainnya tidak ada yang kurang.

"Kita harus tau berapa sisa amunisi gas air mata, segera laporkan bila ada kekurangan. Kelengkapan kopel harus lengkap. Borgol, senter, tongkat, senjata (bila ada) amunisi, dan lainnya. Kemudian personil SPN harus jadi contoh bagi siswa dan tiada hari tanpa latihan, laksanakan secara kontinu," kata Kapolda Riau.

Kemudian, orang nomor satu di Polda Riau itu meminta agar standar dari resmob harus dipertahankan kemampuannya, Polisi Huru Hara (PHH) harus dapat memainkan peran dalam mengamankan massa.

Tidak hanya itu, Kapolda meminta agar susunan isi kopel agar diseragamkan sesuai dengan aturan yang berlaku dan Pam Obvit agar dilengkapi perlengkapan kopelnya.

"Apresiasi bagi personil yang telah menunjukkan dedikasi kerja yang baik, jadikan keberhasilan sebagai awal yang baik, pertahankan dan tingkatkan. Bantu pasukan brimob untuk menghadapi pelantikan presiden dan wakil presiden. Bagi intel yang bawa senjata harus dikendalikan. Penggunaan senjata bagi intelmob jika mereka sudah terdesak bukan saat penanganan massa," tandas Agung.

Lebih lanjut, Agung meminta agar Reskrim pada saat penyerahan tersangka kepada PJU untuk mengenakan baju Reskrim yang rapi nantinya agar didokumentasi bisa membedakan mana tersangka dan penyidik.

"Penekanan saya, mulai dari first line supervisor harus mampu menjalankan misi dengan benar, harus mampu menjelaskan tugas kepada anggota dengan baik, memastikan tidak ada ketidakpastian dalam tugas. Sebagai control dan mampu memberikan arahan kepada anggota secara efisien," tutupnya. ***