SIAK - Usaha kerajinan piring dan tempat buah Kelompok Wanita Tani (KWT) di kampung Tualang Timur, Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Riau ini patut dicontoh ibu-ibu rumah tangga yang ingin menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Bagaimana tidak, kerajinan yang tidak memerlukan modal besar ini ternyata banyak peminatnya. Bahkan kini KWT Kampung Tualang Timur ini tidak hanya membuat pesanan dari Riau atau Indonesia saja. Mereka juga beberapa kali menerima pesanan dari luar negeri dengan sistem jualan online yang mereka buat.

Dikatakan Nurhalimah seluruh bagian pohon kelapa sawit bernilai rupiah jika bisa memanfaatkannya. Selain buah, daun dan batang, lidi atau tulang daun kelapa juga bisa diolah menjadi kerajinan bernilai ekonomis. Dan tentunya bisa menambah penghasilan keluarga.

Lidi sawit itu, katanya bisa disulap menjadi kerajinan menarik yang unik dan diminati konsumen di pasar domestik maupun internasional. Tentunya dengan dukungan dari pemerintah daerah, karena umumnya perajin limbah lidi sawit berdomisili di kawasan perkebunan yang jauh dari kawasan perkotaan.

Untuk membuat kerajinan menarik dari lidi sawit butuh ketekunan dan kesabaran. Dibantu Pemkab Siak melalui Dinas Koperasi dan UMKM (usaha mikro kecil menengah), KWT tergolong sukses mengembangkan usaha itu.

"Alhamdulillah orderan anyaman lidi sawit sudah mencapai ribuan. KWT kamipun berkembang dari 1 kelompok menjadi 2 kelompok. Sampai saat ini kami masih mengerjakan orderan pemesan dan masih terbuka menerima orderan baru," ungkap Nurhalimah melalui telepon selulernya, Jumat (8/9/2017).

Konsumennya, ada dari Jakarta dan luar negeri, tapi yanh banyak dari Pekanbaru dan Perawang. Bahkan ada pelanggan yang rutin pesan sebanyak 100 pcs setiap bulannya.

"Keberhasilan kami ini juga tak luput dari pembinaan dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Nur Oktafiani dari dinas Pertanian kabupaten Siak. Dan bantuan CSR PT Aneka Inti Persada serta lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat Universitas Riau (LPPM UR)," ujar Nurhalimah.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM melalui Kepala Bidang UMKM Noni Paningsih mengaku percaya dengan kolaborasi dari berbagai pihak, yang baik ini bisa mengembangkan pelaku UKM lainnya.

Ditempat yang berbeda Bupati Siak Syamsuar saat acara pembukaan bazar kemarin mengaku senang dengan produk-produk UKM yang ditampilkan. "Ini artinya masyarakat sudah menanggapi apa yang kami sarankan, tiap-tiap kampung mempunyai satu produk unggulan," ungkap Syamsuar.

Bisa kita lihat bersama sambungnya, setiap bazar menampilkan usaha kreatif dari setiap kecamatan. Pria yang suka jajanan kampung itu meminta kepada dinas terkait untuk membantu pelaku usaha terkait kemasan produk, masa berlaku makanan, dan label halal dari MUI.

"Desain kemasan atau tempat makanan tersebut buatlah semenarik mungkin, kemudian ada masa berlaku makanan dan yang terpenting ada label halalnya. Ini sangat penting untuk mendukung promosi wisata halal kita ," tandas Syamsuar. ***